Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2016, 12:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, menegaskan, bantuan pertama yang diperlukan bagi para korban kejadian gempa Aceh adalah pencarian dan evakuasi korban.

Dari informasi yang didapatkan Nasir, masih ada korban-korban yang belum diketahui keberadaannya.

"Harus segera ada alat berat yang bisa evakuasi, mengangkat, barangkali ada warga yang tertimbun reruntuhan bangunan tersebut," kata Nasir saat dihubungi, Rabu.

Nasir yang berasal dari daerah pemilihan Aceh mengaku bahwa saat ini dirinya tengah menuju lokasi gempa di Aceh.

Dari informasi yang diterimanya, banyak bangunan yang ambruk akibat gempa itu. Di antaranya bangunan sekolah, masjid, bangunan kampus, dan ruko.

Bantuan darurat yang dibutuhkan di antaranya adalah alat berat. Alat dibutuhkan untuk mengevakuasi terpaut kemungkinan adanya korban yang tertimbun.

Para korban, kata Nasir, harus dipastikan mereka mendapatkan pelayanan rumah sakit.

"Karena kejadiannya habis subuh, tentu orang masih tidur, sangat mungkin korban itu banyak. Orang tinggal di situ (ruko), selain dijadikan tempat usaha," ujarnya.

(Baca juga: Dampak Gempa di Pidie Jaya, 25 Tewas dan 26 Luka Berat)

Data sementara yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk dari relawan komunikasi RAPI Aceh menunjukkan, kerusakan yang sudah terdata sementara di Pijay antara lain terjadi di SPBU Ulee Gle.

Selain itu, warkop Umar Kumis di kompleks SPBU tersebut hancur, kubah Masjid Dayah Mudi Mesra Samalanga jatuh, gedung lantai IV STAI Al-Aziziah roboh, Meunasah Muko Kuthang Ulee Gle hancur, dan toko H Jailani yang terdiri atas empat lantai di Luengputu juga roboh.

Kompas TV RSUD Sigli Terima Hampir 500 Korban Gempa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sambangi PBNU, Polri Ajak Kawal Pemilu Damai

Sambangi PBNU, Polri Ajak Kawal Pemilu Damai

Nasional
KSAD Maruli Jamin TNI AD Bakal Netral di Pemilu 2024

KSAD Maruli Jamin TNI AD Bakal Netral di Pemilu 2024

Nasional
MK Tolak 'Gugatan Ulang' Usia Capres-cawapres, Pelapor Khawatir Kasus Anwar Usman Berulang

MK Tolak "Gugatan Ulang" Usia Capres-cawapres, Pelapor Khawatir Kasus Anwar Usman Berulang

Nasional
Kaesang Tanya 'Apakah Ada Orang Ditangkap karena Hina Presiden', Dijawab Sopir 'Ditangkap'

Kaesang Tanya "Apakah Ada Orang Ditangkap karena Hina Presiden", Dijawab Sopir "Ditangkap"

Nasional
Geledah Rumah Tersangka Dugaan Suap Wamenkumham, KPK Sita Dokumen

Geledah Rumah Tersangka Dugaan Suap Wamenkumham, KPK Sita Dokumen

Nasional
Jubir TKN Prabowo-Gibran: Kami Tak Akan Balas Fitnah dengan Fitnah, Fokus Perkenalkan Paslon

Jubir TKN Prabowo-Gibran: Kami Tak Akan Balas Fitnah dengan Fitnah, Fokus Perkenalkan Paslon

Nasional
KPU: Debat Capres-cawapres Digelar 12 dan 22 Desember 2023, 7 dan 14 Januari, serta 4 Februari 2024

KPU: Debat Capres-cawapres Digelar 12 dan 22 Desember 2023, 7 dan 14 Januari, serta 4 Februari 2024

Nasional
Menkes Sebut Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru, Beda dengan Covid-19

Menkes Sebut Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru, Beda dengan Covid-19

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Desember 2023

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Desember 2023

Nasional
Antam Ikut Kegiatan Penanaman Pohon bersama Presiden Jokowi di Hutan Kota Jaktim

Antam Ikut Kegiatan Penanaman Pohon bersama Presiden Jokowi di Hutan Kota Jaktim

Nasional
Kaesang Tanggapi Megawati soal Penguasa Orde Baru: Menghina Presiden Ditangkap Enggak?

Kaesang Tanggapi Megawati soal Penguasa Orde Baru: Menghina Presiden Ditangkap Enggak?

Nasional
Dugaan Kebocoran Data Pemilih Dikhawatirkan Bisa Ubah Hasil Rekapitulasi Suara

Dugaan Kebocoran Data Pemilih Dikhawatirkan Bisa Ubah Hasil Rekapitulasi Suara

Nasional
Mahfud Sebut Pemerintah Tak Pernah Biarkan Pihak yang Ganggu Ibadah Orang Lain

Mahfud Sebut Pemerintah Tak Pernah Biarkan Pihak yang Ganggu Ibadah Orang Lain

Nasional
Anggaran Belanja Alutsista dari Pinjaman Luar Negeri Naik, Mahfud: Pasti Sudah Dihitung

Anggaran Belanja Alutsista dari Pinjaman Luar Negeri Naik, Mahfud: Pasti Sudah Dihitung

Nasional
MK: Syarat Usia Capres-Cawapres Masih Bisa Diubah, tapi Berlaku Pemilu 2029

MK: Syarat Usia Capres-Cawapres Masih Bisa Diubah, tapi Berlaku Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com