Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amalia Teman Ulin, Pemeriksaan "Solmet", Ahok Marahi Ketua RT, dan UU ITE

Kompas.com - 29/11/2016, 08:12 WIB

"Janji kampanye selain wajib dipenuhi pada saatnya kelak, maka perlu pula dikaji mendalam tentang program yang ditawarkan kepada publik. Apakah rasional menjanjikan alokasi uang rakyat sebesar Rp 1 Milyar per RW?" kata Bestari kepada Kompas.com, Senin (28/11/2016).

Selain anggota DPRD DKI, Bestari juga merupakan tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Bestari melanjutkan, selama ini selalu ada dinamika proses pembahasan anggaran antara Pemprov DKI dan DPRD DKI. Dia pun mencoba mengkalkulasikan besar anggaran yang akan dikeluarkan jika program itu diajukan.

Simak selengkapnya di sini. 

 

5. Amalia "Teman Ahok": Saya Berjilbab dan Saya Bukan Ulin Yusron

Pendiri kelompok relawan "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas angkat bicara mengenai pergunjingan tentang dirinya yang beredar di media sosial yang menyebut dirinya tak berjilbab.

Ia menyampaikan hal itu saat hadir dalam acara peluncuran aplikasi "Go Ahok 2", di Kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).

"Saya Amalia Ayuningtyas, saya memang berjilbab, dan saya bukan Ulin Yusron," kata Amalia yang langsung direspons tawa sebagian peserta acara.

Ulin Yusron adalah pegiat medsos yang fotonya sempat disandingkan dengan foto Amalia. Dalam pergunjingan yang ada di medsos, Ulin disebutkan sebagai Amalia versi saat tidak mengenakan jilbab. Ulin merupakan seorang laki-laki.

Amalia menuturkan bahwa dirinya sudah berjilbab sejak usia kanak-kanak. Karena itu, Amalia heran dengan adanya pergunjingan yang menudingnya tak berjilbab. Apalagi pergunjingan yang membandingkan wajahnya dengan Ulin.

Selengkapnya silakan baca di sini. 


6. Suu Kyi Tunda Lawatan ke Indonesia, Banglades Usir Warga Rohingya

KENICHIRO SEKI / POOL / AFP Pemimpin pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Pemimpin Myanmar de facto, Aung San Suu Kyi, Senin (28/11/2016), menunda lawatan ke Indonesia setelah aksi protes di Jakarta untuk membela minoritas Rohingya.

Selain itu, gangguan keamanan diduga menjadi salah satu alasan penundaan. Namun, dugaan soal keamanan ini dibantah oleh otoritas Myanmar, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Polisi di Jakarta telah menggangalkan sebuah rencana untuk menyerang kantor Kedutaan Besar Myanmar, yang diduga akan dilakukan sebagai protes atas penindasan terhadap etnis Rohingya.

Ribuan warga Rohingya yang lari dari kekerasan di Myanmar telah membanjiri perbatasan antara negara bagian Rakhine, Myanmar, dengan Banglades dalam seminggu terakhir.

Pelarian etnis minoritas Rohingya terjadi karena klaim adanya pemerkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan oleh aparat keamanan, namun dibantah oleh pemerintah Myanmar.

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com