PALMERAH, KOMPAS.com - Pemberitaan di media massa pada Senin (28/11/2016) kemarin masih diwarnai dengan "sisa-sisa" peristiwa beberapa waktu lalu. Banyak kasus pengaduan yang kini sedang berproses di kepolisian.
Berita terpopuler di Kompas.com adalah pemeriksaan Solidaritas Merah Putih (Solmet) sebagai saksi pelapor oleh pihak kepolisian terkait kasus dugaan penghasutan yang dilakukan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Kasus ini merupakan buntut dari peristiwa demo 4 November.
Berita lainnya masih terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada). Berita baru yang perlu Anda simak adalah pemberlakuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang baru direvisi yang berlaku mulai hari Senin (28/11/2016).
Berita "hiburan" kemarin adalah soal pergunjingan di media sosial yang menyamakan pendiri "Teman Ahok" dengan aktivis Ulin Yusron. Dua orang ini memang berteman dan mereka memang mirip, tapi pangkal persoalannya bukan di situ.
Bagi Anda yang kemarin tak sempat mengikuti pemberitaan Kompas.com, simak rangkuman berita kemarin di bawah ini.
1. Solmet Diperiksa Polisi Terkait Laporan untuk Fahri Hamzah
Kedatangannya kali ini untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor dalam kasus dugaan penghasutan yang dilakukan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat berorasi pada unjuk rasa 4 November 2016 di Jakarta.
"Hari ini kami diperiksa sebagai saksi pelapor. Sekaligus kami diminta untuk menyerahkan kronologi tertulis atas kasus yang kami laporkan sebagai barang bukti," ujar Ketua Umum Solmet, Sylver Matutina, di Mapolda Metro Jaya.
Sylver menjelaskan, mereka melaporkan Fahri ke polisi untuk memberikan efek jera sehingga ke depan tidak ada lagi yang menyampaikan pendapat di muka umum dengan tidak mematuhi aturan yang berlaku dan melakukan provokasi.
Simak berita selengkapnya di sini.
2. Datang Mengadu, Ketua RT Ini Malah Dimarahi Ahok
Ahok menganggap ketua RT yang diketahui bernama Tan Chi Tiong itu tidak bekerja dengan baik.
Kemarahan Ahok bermula saat Tan menyampaikan pengaduan mengenai got di lingkungan tempat tinggalnya. Tan menyebut got di lingkungannya tak berfungsi sejak lama.
Saat diminta naik ke panggung, Tan mengawali pengaduannya dengan memperkenalkan diri.
"Saya ketua RT di kawasan saya sudah 6 periode, Pak. Saya mau ngadu soal got kami yang masih belum beres, Pak," kata Tan.
Belum sempat Tan menyampaikan aduannya lebih jauh, Ahok langsung memotong. Ahok mengatakan, seharusnya Tan melaporkan langsung masalah itu melalui aplikasi Qlue.
Baca selengkapnya di sini.
3. UU ITE yang Baru Mulai Berlaku Hari Ini
"Berdasar UU no 12 tahun 2011 Pasal 73, suatu RUU disahkan melalui tanda tangan Presiden paling lambat 30 hari setelah disetujui DPR dan Presiden," kata Ketua Tim Panitia Kerja (Panja) RUU ITE Henry Subiakto melalui pesan singkat, Senin (28/11/2016).
"Kalau belum ditandatangani Presiden dalam waktu paling lama 30 hari terhitung saat disetujui bersama, maka RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan," lanjut Henry.
Ada empat perubahan dalam UU ITE yang baru.
Pertama, adanya penambahan pasal hak untuk dilupakan, yakni pasal 26.
Pasal itu menjelaskan seseorang boleh mengajukan penghapusan berita terkait dirinya pada masa lalu yang sudah selesai, namun diangkat kembali.
Baca selengkapnya di sini.
4. Program Agus soal Bantuan Rp 1 Miliar Per RW Disebut Setara Anggaran 7.000 Unit Rusun
Menurut Bestari, janji kampanye harus ditepati jika Agus dan Sylviana berhasil memenangkan Pilkada DKI 2017. Namun, program bantuan langsung itu dirasa sulit untuk diwujudkan.
"Janji kampanye selain wajib dipenuhi pada saatnya kelak, maka perlu pula dikaji mendalam tentang program yang ditawarkan kepada publik. Apakah rasional menjanjikan alokasi uang rakyat sebesar Rp 1 Milyar per RW?" kata Bestari kepada Kompas.com, Senin (28/11/2016).
Selain anggota DPRD DKI, Bestari juga merupakan tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Bestari melanjutkan, selama ini selalu ada dinamika proses pembahasan anggaran antara Pemprov DKI dan DPRD DKI. Dia pun mencoba mengkalkulasikan besar anggaran yang akan dikeluarkan jika program itu diajukan.
Simak selengkapnya di sini.
5. Amalia "Teman Ahok": Saya Berjilbab dan Saya Bukan Ulin Yusron
Ia menyampaikan hal itu saat hadir dalam acara peluncuran aplikasi "Go Ahok 2", di Kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
"Saya Amalia Ayuningtyas, saya memang berjilbab, dan saya bukan Ulin Yusron," kata Amalia yang langsung direspons tawa sebagian peserta acara.
Ulin Yusron adalah pegiat medsos yang fotonya sempat disandingkan dengan foto Amalia. Dalam pergunjingan yang ada di medsos, Ulin disebutkan sebagai Amalia versi saat tidak mengenakan jilbab. Ulin merupakan seorang laki-laki.
Amalia menuturkan bahwa dirinya sudah berjilbab sejak usia kanak-kanak. Karena itu, Amalia heran dengan adanya pergunjingan yang menudingnya tak berjilbab. Apalagi pergunjingan yang membandingkan wajahnya dengan Ulin.
Selengkapnya silakan baca di sini.
6. Suu Kyi Tunda Lawatan ke Indonesia, Banglades Usir Warga Rohingya
Selain itu, gangguan keamanan diduga menjadi salah satu alasan penundaan. Namun, dugaan soal keamanan ini dibantah oleh otoritas Myanmar, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Polisi di Jakarta telah menggangalkan sebuah rencana untuk menyerang kantor Kedutaan Besar Myanmar, yang diduga akan dilakukan sebagai protes atas penindasan terhadap etnis Rohingya.
Ribuan warga Rohingya yang lari dari kekerasan di Myanmar telah membanjiri perbatasan antara negara bagian Rakhine, Myanmar, dengan Banglades dalam seminggu terakhir.
Pelarian etnis minoritas Rohingya terjadi karena klaim adanya pemerkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan oleh aparat keamanan, namun dibantah oleh pemerintah Myanmar.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.