Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Imam Masjid New York: Kami Menghormati Keputusan Masyarakat AS Memilih Trump

Kompas.com - 11/11/2016, 20:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

Dalam situasi seperti ini, apa yang diharapkan umat Islam di AS dari Trump, terutama terkait pernyataannya saat kampanye yang seolah memojokan Islam di AS?

Dalam pidato kemenangannya, Trump menyatakan bakal menjadi presiden untuk semua masyarakat Amerika. Tentu ini harapan kami.

Kami juga berharap agar Trump menyadari kalau kebijakannya akan banyak menentukan warna dunia kita ke depan. Sebagai negara superpower, Amerika banyak menentukan wajah dunia kita. Damai atau konflik tentunya dunia ini seringkali diwarnai oleh kebijakan Amerika

Apa yang sebenarnya membuat Trump bisa menang, padahal dari kampanyenya sangat jauh dari nilai-nilai kemajemukan dan toleransi yang selama ini dijunjung tinggi di AS?

Ini memang mengejutkan banyak orang, termasuk para komentator di AS. Saya kira ada beberapa faktor.

Pertama, bisa jadi karena kemenangan Barack Obama menjadikan mayoritas kulit putih dendam politik kepada kelompok minoritas.

Kedua, kalangan anak muda ingin perubahan. Dan Trump satu-satunya kandidat yang dianggap di luar dari tatanan politik Amerika itu.

Ketiga, perubahan demografi penduduk Amerika yang semakin menggeser kaum kulit putih, apalagi dengan imigrasi yang masih besar, menjadikan masyarakat kulit putih tersingkir dan marah. Trump dilihat sebagai penyelamat dalam hal ini.

Dan yang terakhir, karena Hillary (Clinton) memang bukan kandidat yang ideal. Saya yakin kalau Republik memilih Barnie Sanders pasti akan menang mutlak.

Bagaimana kondisi umat Islam di AS saat ini?

Alhamdulillah masih sangat kondusif dan aman. Kami sangat aman dan menjalani hidup seperti biasa.

 

*Shamsi Ali ialah tokoh Islam asal Indonesia di AS. Ia pernah menjabat Imam besar Islamic Cultural Center (Masjid Raya) New York. Kini ia menjabat Direktur Jamaica Muslim Center.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com