Dalam situasi seperti ini, apa yang diharapkan umat Islam di AS dari Trump, terutama terkait pernyataannya saat kampanye yang seolah memojokan Islam di AS?
Dalam pidato kemenangannya, Trump menyatakan bakal menjadi presiden untuk semua masyarakat Amerika. Tentu ini harapan kami.
Kami juga berharap agar Trump menyadari kalau kebijakannya akan banyak menentukan warna dunia kita ke depan. Sebagai negara superpower, Amerika banyak menentukan wajah dunia kita. Damai atau konflik tentunya dunia ini seringkali diwarnai oleh kebijakan Amerika
Apa yang sebenarnya membuat Trump bisa menang, padahal dari kampanyenya sangat jauh dari nilai-nilai kemajemukan dan toleransi yang selama ini dijunjung tinggi di AS?
Ini memang mengejutkan banyak orang, termasuk para komentator di AS. Saya kira ada beberapa faktor.
Pertama, bisa jadi karena kemenangan Barack Obama menjadikan mayoritas kulit putih dendam politik kepada kelompok minoritas.
Kedua, kalangan anak muda ingin perubahan. Dan Trump satu-satunya kandidat yang dianggap di luar dari tatanan politik Amerika itu.
Ketiga, perubahan demografi penduduk Amerika yang semakin menggeser kaum kulit putih, apalagi dengan imigrasi yang masih besar, menjadikan masyarakat kulit putih tersingkir dan marah. Trump dilihat sebagai penyelamat dalam hal ini.
Dan yang terakhir, karena Hillary (Clinton) memang bukan kandidat yang ideal. Saya yakin kalau Republik memilih Barnie Sanders pasti akan menang mutlak.
Bagaimana kondisi umat Islam di AS saat ini?
Alhamdulillah masih sangat kondusif dan aman. Kami sangat aman dan menjalani hidup seperti biasa.
*Shamsi Ali ialah tokoh Islam asal Indonesia di AS. Ia pernah menjabat Imam besar Islamic Cultural Center (Masjid Raya) New York. Kini ia menjabat Direktur Jamaica Muslim Center.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.