JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin melakukan sejumlah pertemuan bilateral selama sidang umum Interpol berlangsung di Bali.
Turki menjadi salah satu negara yang diajak untuk melakukan pertemuan.
Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Pol Johanis Asadoma mengatakan, Polri berencanaa mengirim atase kepolisian untuk ditempatkan di Turki.
"Kita tahu banyak warga negara kita yamg bergabung dengan ISIS, baik di suriah maupun Irak. Saya kira perlu pemantauan ekstra ketat," kata Johanis, dalam konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Bali, Selasa (8/11/2016) malam.
Selama ini, Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan Turki, khususnya dalam penanggulangan terorisme.
Sejumlah warga negara Indonesia mulai banyak bergabung dengan kelompok radikal itu sejak beberapa tahun terakhir.
(Baca: Kapolri: Perangi ISIS Tak Hanya Penegakan Hukum, tetapi Juga Pencegahan)
Bahkan, beberapa pimpinan ISIS ada yang berasal dari Indonesia, yakni Salim Mubarak At Tamimi alias Abu Jandal dan Bahrun Naim.
"Untuk itu kerja sama ditingkatkan dan dibutuhkan atase kepolisian yang ditugaskan di Turki," ujar Johanis.
Dengan menempatkan atase kepolisian di Turki, maka WNI yang bergabung dengan Indonesia bisa lebih cepat dideteksi.
Setelah itu, mereka juga bisa ditangani langsung oleh atase tersebut.
"Ini kerja sama yang akan kami bangun ke depan dengan berbagai negara sahabat yang melakukan bilateral meeting dengan Polri," kata Johanis.
Selain Turki, Indonesia juga menjalin kerja sama di bidang terorisme dengan negara lain di kawasan Asia.
Hingga hari terakhir, Polri masih akan menerima sejumlah tamu kenegaraan untuk melakukan pertemuan bilateral untuk membahas masalah-masalah transnasional.