JAKARTA, KOMPAS.com - Kejahatan narkotika dan terorisme kini menjadi ancaman global. Peredaran narkotika bahkan berjaringan menembus batas negara.
Begitupun juga kelompok-kelompok radikal yang menyebar dan berkembang di banyak negara. Mereka berkomunikasi satu sama lain, menebar teror.
Narkoba dan terorisme dinilai menjadi persoalan serius bagi dunia. Dan dua kejahatan itu, menjadi prioritas Interpol.
"Prioritas Interpol dalam penangan kejahatan yaitu obat terlarang dan kejahatan terorganisasi serta keamanan masyarakat dan terorisme," ujar Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul dalam siaran pers, Selasa (8/11/2016).
Interpol memiliki operasi khusus penanggulangan terorisme, yang dinamakan Operasi Infra Red dan Operasi Hawk.
(Baca: Hari Kedua Sidang, Interpol Bahas Strategi Perangi Terorisme dan "Cyber Crime")
Sementara untuk kejahatan narkotika, Interpol menjalankan Operasi Lion Fish.
Dua operasi itu dilakukan untuk mencegah dan memberantas kejahatan di level internasional. Selain dua hal di atas, cybercrime dan kejahatan berbasis teknologi lainnya juga menjadi sorotan Interpol.
Martin mengatakan, dunia maya bisa diakses dengan mudah oleh khalayak tanpa batasan ruang dan waktu.
Di samping itu, masalah perdagangan manusia, korupsi, dan lingkungan hidup juga menjadi fokus penanganan Interpol.
"Polri juga melakukan kerja sama dengan negara tetangga baik yang berbatasan darat maupun laut yang kemungkinan dapat disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan," kata Martinus.
Untuk menangani kejahatan prioritas tersebut, negara-negara yang tergabung dalam Interpol saling terbuka memberikan akses informasi dengan menyediakan basis data.
Karena itulah kepolisian dapat mendapat informasi dari negara lain secara cepat dan akurat.
Basis data tersebut berisi berbagai informasi termasuk data buronan Internasional, data pelaku kejahatan Internasional, data dokumen perjalanan yang dicuri atau hilang, data kendaraan yang dicuri, dan lain sebagainya.
(Baca: Pada Hari Terakhir Sidang, Interpol Akan Pilih Presiden Baru)
Pada sidang Interpol ke-85, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah. Sidang ini rutin digelar setiap tahun.
Para delegasi yang dikirim ke Indonesia membahas isu-isu terkini seputar terorisme, kejahatan terorganisasi, dan kejahatan siber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.