JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi beberapa booth peserta pameran Indo Defence 2016 Expo & Forum, seusai pembukaan, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).
Ia sempat berbincang dengan pemilik booth dari berbagai negara mengenai produk-produk industri pertahanan yang dipamerkan.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terlihat ikut mendampingi.
Di booth PT. Dirgantara Indonesia, Kalla meminta agar perusahaan pembuat pesawat terbang itu fokus dalam proses produksinya.
"Saat di PT DI tadi saya berbicara bahwa harus fokus. jangan ingin semua (diproduksi). jangan banyak ingin ke sana, ke sini. Harus fokus ke komponen dan tentu tipe tertentu yang bisa dibuat," ujar Kalla.
Ia mengatakan, proses pembuatan pesawat terbang sangat rumit.
Sebab, produsen pesawat terbang diwajibkan tidak hanya mampu untuk membuat pesawat, tapi juga komponen suku cadang dan pemberian layanan purna jual.
"Memproduksi pesawat itu bukan hanya bisa membuatnya saja. Persoalannya lebih rumit lagi, yaitu pemeliharaannya dan PT DI itu harus fokus," kata Kalla.
Dia menegaskan, jika industri pertahanan dalam negeri ingin maju, maka produk-produk dalam negeri harus bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain.
"Kita tidak hanya ingin membeli tapi juga harus memberikan contoh bahwa ini juga akan dibuat oleh negara-negara lain," kata dia.
Indo Defence 2016 rencananya akan berlangsing hingga 5 November 2016. Pameran industri pertahanan bertaraf internasional tersebut, mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.
Indo Defence 2016 Expo & Forum pertama kali diadakan pada 2004 sebagai ajang promosi bagi produsen peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional.
Tahun ini, tercatat ada 844 peserta dari 45 negara yang akan ikut dalam pameran dua tahunan tersebut.
Seluruh peserta berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri.
Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada Indo Defence 2014 yang diikuti oleh 673 peserta.
Instansi pemerintah juga ikut ambil bagian, antara lain Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan SAR Nasional, BPPT, LIPI, LAPAN, TNI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.