Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Pemilihan Rektor Tak Jauh Beda dengan Pertarungan Politik

Kompas.com - 29/10/2016, 13:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombdusman RI La Ode Ida mengatakan, pemilihan rektor perguruan tinggi saat ini tak lagi mempertarungkan sisi keilmuan dan moralitas. Kontes pemilihan tersebut tak ubahnya seperti pertarungan politik.

"Di kampus itu sebetulnya tidak beda dengan pertarungan politik dalam perebutan jabatan. Perguruan tinggi sudah salah arah," ujar dia dalam diskusi "Populi Center Smart FM" di Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Ideologi pimpinan perguruan tinggi negeri bergeser orientasinya pada kekuasaan dan materi. Tak lagi bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan, tapi membawa kepentingan pihak tertentu.

La Ode  menceritakan bahwa dirinya pernah menghadiri ujian doktor di satu universitas. Menurut dia, penguji yang dihadirkan tak relevan dengan kebidangan orang-orang yang diuji sehingga terkesan asal-asalan. Tak heran banyak orang yang mendapatkan gelar doktor dan profesor dengan mudah.

"Mereka suka buka jurusan yang banyak, tapi kualitas tidak perlu. Rektornya semua yang mengatur. Semua dekan di bawah kendalinya," kata dia.

Dirinya mengibaratkan rektor sebagai pimpinan proyek dalam perguruan tinggi. Banyak yang mengadukan ke Ombudsman soal rektor yang membangun infrastruktur atau melakukan pengadaan barang dan jasa tanpa terlebih dulu tertera dalam perencanaan anggaran. Sehingga banyak fasilitas yang sebenarnya tidak diperlukan, namun disediakan karena tawaran proyek dari pihak luar. Rektor pun mendapatkan fee dari proyek itu.

"Saya ambil kesimpulan kampus kita sedang kritis, mengidap penyakit serius. Kampus dijadikan basis politik, rektor didekati politisi," katanya.

Oleh karena itu, menurut Ida, harus ada whistle blower dari dalam perguruan tinggi untuk mengungkap kebobrokan sistem. Dalam hal ini, pemerintah diminta ikut serta dalam pembenahan sistem itu agar perguruan tinggi kembali ke marwahnya sebagai lembaga pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com