Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diskriminasi Kejahatan Paling Tua, Harus Dilawan"

Kompas.com - 28/10/2016, 17:37 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasani berpendapat diskriminasi merupakan salah satu kejahatan paling tua di dunia.

Dan saat ini, kata dia, diskriminasi marak di pesta demokrasi Pilkada 2017. Sejumlah pihak mengembukan Isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

"Diskriminasi itu kejahatan paling tua. Harus dilawan. Namun tidak bisa dengan mudah dihukum. Kalau di Amerika (Serikat), diskriminasi jadi variabel menghukum seseorang," kata Ismail dalam suatu diskusi di kawasan Jagakarsa, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Ismail menuturkan, sebagai kejahatan tertua, diskriminasi harus diperangi. Identitas seluruh calon pasangan harus sama di mata publik. Yang membedakan hanya program dan visi serta misi. 

Menurut Ismail, Penggunaan isu SARA melumpuhkan akal sehat masyarakat.

Ismail mencontohkan, agama dan suku digunakan sebagai alat untuk kepentingan politik praktis selama lima tahun.

Hal itu, lanjut Ismail, mencederai nilai luhur yang terkandung dalam agama dan suku.

Menurut Ismail, isu SARA dapat merusak kebhinekaan sebagai kekayaan masyarakat Indonesia. Jika kebhinekaan rusak, kata Ismail, rakyat Indonesia tak punya apa-apa lagi. 

"Tidak semua masyarakat bisa nikmati hasil tambang dan hasil hutan. Jalan kebhinekaan kita tercabik, selesai kita tidak punya apa-apa lagi," ucap Ismail.

Ismail mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dengan riang tanpa terbebani dengan identitas tertentu.

Kompas TV Di Balik Strategi Pilkada DKI-Satu Meja eps 162 bagian 1

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi Sebagai Kebutuhan Tersier Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi Sebagai Kebutuhan Tersier Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri Lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri Lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL Soal dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL Soal dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com