Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Hibah dan Bansos Rawan Disalahgunakan untuk Kampanye Petahana dalam Pilkada

Kompas.com - 23/10/2016, 15:17 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran dana hibah dan bantuan sosial (bansos) di daerah dinilai rawan disalahgunakan petahana yang bertarung di pilkada.

Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Ucok Sky Khadafi mengatakan, dana hibah dan bansos berpotensi dimanfaatkan petahana untuk meraup suara.

Temua CBA, alokasi dan realisasi dana tersebut kerap meningkat beberapa tahun menjelang pilkada dihelat.

"Kenaikan dana hibah dan bansos seringkali naik tegak lurus seperti ingin mendulang suara rakyat," ujar Ucok dalam diskusi 'Dinasti Politik di Pilkada 2017' di bilangan Cikini, Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Ucok mencontohkan, alokasi dana bansos di Kabupaten Bekasi melonjak drastis menjelang pilkada sejak Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin menjabat pada 2012.

Pada tahun 2012, dana bansos yang dialokasikan di Kabupaten Bekasi hanyalah Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut meningkat menjadi Rp 122 miliar pada tahun 2016. Ucok mengatakan, pola ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi.

Namun, di tiap daerah yang petahananya mencalonkan kembali dalam pilkada.

"Saat ini dana hibah dan bansos seolah diperuntukkan kepada rakyat. Tetapi sebetulnya hanya untuk sekadar memengaruhi rakyat agar suka dan memberikan dukungan kepada inkumben yang ingin mencalonkan kembali jadi kepala daerah," kata Ucok.

Menurut Ucok, rawannya penyalahgunaan tersebut disebabkan masih lemahnya pengawasan yang dilakukan aparat penegak hukum terhadap penggunaan dana hibah dan bansos.

"Regulasi dana hibah dan bansos masih banyak kelemahan dalam pengawasan di lapangan. Banyak kepala daerah melanggar regulasi bansos dan hibah ini demi memenangkan pertarungan pilkada," tutur Ucok.

Selain itu, penyerapan dana hibah kerap tak terpantau karena publik teralihkan pada isu-isu politik identitas. "Masyarakat juga belum fokus mengawasi karena bergeser pada isu-isu penistaan agama," kata Ucok.

Untuk itu, Ucok berharap agar aparat penegak hukum, khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat lebih fokus dalam mengawasi penggunaan dana hibah dan bansos selama pilkada dilakukan.

Ucok juga berharap masyarakat tidak teralih pada isu-isu politik identitas dan lebih memfokuskan pada masalah yang lebih krusial, seperti penggunaan dana hibah dan bansos.

"Agar tidak ada petahana yang mempermainkan dana bansos dan hibah di daerah," ucap Ucok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Linta Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Linta Sempat Macet

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com