Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror di Cikokol dan Fenomena "Lone-Wolf Terrorism"...

Kompas.com - 21/10/2016, 07:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Kompas TV Sedang Cek Bom, Kapolsek Tangerang Justru Ditikam Teroris

"Kami belum ada informasi soal keterlibatan pihak lain," ujar Boy, di Kompleks Mabes Polri, Kamis siang.

Kepolisian hanya menduga Sultan merupakan simpatisan kelompok radikal.

Penyidik masih terus menggali keterangan saksi, baik yang ada di tempat kejadian perkara atau orang-orang dekat Sultan untuk memastikan hal itu.

Sultan beraksi pada Kamis pagi. Awalnya, ia menempelkan stiker bertuliskan kalimat tauhid dan berlambangkan kelompok radikal di Pos Lalu Lintas Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota.

Aksi Sultan dilarang anggota polisi yang ada di dalam pos tersebut. Mereka adalah Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi, Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi, dan angota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Brigadir Kepala Sukardi.

Tidak terima dengan larangan itu, Sultan mencabut golok dan menyerang ketiga polisi itu dengan membabibuta.

Kapolsek Effendi terkena tikaman di dada. Kanit Bambang terkena luka di dada kiri dan punggung kiri. Sementara, Polantas Sukardi terkena luka bacokan di punggung dan lengan kanan.

Polisi sempat melepaskan tembakan ke arah Sultan dan terkena pada bagian kaki. Tiga peluru tembus ke kaki Sultan.

Dari tangan Sultan, polisi menyita barang bukti berupa sebilah pisau, sebilah badik, dua benda yang diduga bom pipa.

Polisi menyebut, bom pipa itu dapat membuat perut bolong. Selain itu, ditemukan juga tas hitam dan sorban putih di dalamnya.

Pelaku sempat dibawa ke RSUD Tangerang untuk menjalani perawatan. Tidak lama kemudian, polisi memutuskan untuk membawa Sultan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati.

Namun, pelaku meninggal dunia di perjalanan karena kehabisan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com