Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Jokowi yang Disebut Sia-Sia dan Go-Jek yang Ditinggal, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 19/10/2016, 06:24 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo sudah empat kali mengunjungi Papua. Namun kunjungan-kunjungan tersebut dinilai sia-sia karena tidak membawa perubahan signifikan.

Kritik terhadap kunjungan Jokowi dan tanggapan istana itu menjadi salah satu berita yang menonjol pada hari Selasa (18/10/2016).

Berita lain yang juga menarik adalah mengenai nasib Go-Jek setelah ditinggalkan salah satu pendirinya yakni Michaelangelo Moran atau yang akrab dipanggil Mikey Moran .

Hal lain yang patut disimak adalah tawaran pengacara Hotman Paris Hutapea yang rela menghadiahkan mobil Lamborghini jika ada yang dapat membujuk saksi ahli kasus kematian Wayan Mirna Salihin mencabut pernyataannya..

Berita selanjutnya adalah soal perobohan gedung Panin di Bintaro yang tak kunjung selesai, serta wajah lain Planet Mars yang selama ini belum pernah dilihat.

Berikut 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda simak:

1. Kunjungan Jokowi ke Papua Sia-Sia?

Ihsanuddin Presiden Jokowi disambut masyarakat adat yang menggunakan koteka saat tiba di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Selasa (18/10/2016).
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menilai, kehadiran Jokowi sebanyak empat kali di Tanah Papua selama dua tahun masa kepemimpinannya merupakan hal yang sia-sia.

Menurut dia, kunjungan tersebut tidak membawa dampak apapun bagi warga Papua.

"Semua kunjungan Presiden Jokowi terkesan tidak memberi manfaat, dan hasilnya sampai sejauh ini belum pernah ada kebijakan yang dirasakan secara langsung oleh rakyat Papua," kata Natalius, dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2016).

Presiden Jokowi, kata dia, justru menjadi sumber masalah di Papua karena dianggap tidak memiliki kompetensi sosial untuk membangun kepercayaan, juga kompetensi manajemen pertahanan dan keamanan.

Akibatnya, berbagai pelanggaran HAM masih kerap terjadi di Papua.

Masalah lain dari kehadiran Jokowi, tambah dia, adalah menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Papua hingga mencapai miliaran rupiah.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Bagaimana tanggapan istana atas hal itu? Baca juga : Komisioner Komnas HAM Sebut Kehadiran Jokowi di Papua Sia-sia, Ini Jawaban Istana

2. Go-Jek Ditinggal Pendirinya

Facebook Michaelangelo Moran Michaelangelo Moran.
Salah satu pendiri (co-founder) Go-Jek Michaelangelo Moran atau yang akrab dipanggil Mikey Moran mengundurkan diri dari startup penyedia layanan transportasi online tersebut.

Pengumuman pengunduran diri Moran dibuat melalui akun Facebook pribadinya, Selasa (18/10/2016) sore ini.

"Its been such an amazing 6 year journey, but with a sad and heavy heart, my time in GO-JEK has come to an end," demikian tulis Moran.

"I would like to thank everyone who has helped me along the way, inside and outside of the company," imbuhnya.

Moran bersama dengan Nadiem Makarim mendirikan Go-Jek pada 2010 lalu. Berdua mereka merintis Go-Jek dari nol hingga kini perusahaan tersebut telah mendapat suntikan dana hingga triliunan rupiah.

Mundurnya Moran dari Go-Jek diakuinya sebagai pilihan yang sulit, namun ia percaya Go-Jek akan terus berkembang di tangan para petinggi dan karyawannya.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Hotman Paris Pertaruhkan Lamborghini

Fabian Januarius Kuwado Pengacara Hotman Paris Hutapea pamer mobil mewahnya ke Guberjur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi sempat terkejut saat Hotman menginjakan pedal gasnya kencang-kencang.
Pengacara Hotman Paris Hutapea rela menghadiahkan mobil Lamborghini miliknya seharga Rp 12 miliar jika ada yang dapat membujuk saksi ahli kasus kematian Wayan Mirna Salihin mencabut pernyataannya.

Pernyataan ahli yang dimaksud Hotman adalah soal perkiraan waktu sianida dimasukkan ke dalam gelas es kopi vietnam Mirna.

"Sebagai sarjana hukum, saya punya tanggung jawab moral dan hukum terhadap bangsa ini. Saya melakukan hal ini karena saya kecewa dengan banyaknya profesor hukum pidana yang bersandiwara di depan mata," kata Hotman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/10/2016).

Hotman meragukan keterangan ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum, yaitu Nursamran Subandi dan I Made Agus Gelgel Wirasuta. Keduanya merupakan ahli toksikologi forensik.

Hadiah mobil Lamborghini itu tidak diperuntukkan bagi saksi maupun penyidik karena termasuk kategori tindak pidana. Selain itu, keputusan ini diakui Hotman sebagai bentuk keprihatinan dia selama mengikuti persidangan Jessica, bukan atas dasar suruhan atau bayaran pihak tertentu.

"Saya tidak kenal Jessica, saya tidak dibayar siapa pun. Sebagai pengacara, saya sudah sangat sukses. Di satu sisi, saya juga punya tanggung jawab moral. Salah satunya dengan memberikan sesuatu kepada masyarakat," ucap dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Mars yang Belum Pernah Terlihat

NASA Wajah Mars dalam sinar ultraviolet seperti diambil wahana MAVEN. Foto menunjukkan Mars dalam 7 jam rotasinya, sekitar sepermpat hari di planet tersebut.
Citra yang diambil wahana Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) menunjukkan wajah Mars yang tak pernah dilihat sebelumnya.

Dalam citra tersebut, Mars terlihat kekuningan, bukan merah seperti biasanya. Hal itu karena MAVEN mengambilnya dengan kamera Imaging Ultraviolet Spectograph yang berbasis sinar UV.

Wajah Mars yang berbeda itu mengungkap fenomena yang membuat Mars tetap terlihat berkilau kala malam. Fenomena itu disebut nightglow.

Nightglow dipicu oleh sinar ultraviolet dari matahari saat siang yang memecah molekul gas karbon dioksida dan nitrogen.

Atom hasil pemecahan molekul itu dibawa angin mengelilingi mars. Malamnya, atom itu turun ke lapisan atmosfer yang lebih rendah, membentuk molekul nitrogen oksida (NO). Energi dari proses itu menjelma jadi cahaya UV.

Fenomena nightglow sebenarnya terjadi di semua planet. MAVEN adalah wahana antariksa pertama yang berhasil merekam fenomena itu di Mars.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

5. Mengapa Gedung Panin Tak Dirobohkan dengan Dinamit?

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Tampak gedung mangkrak milik Panin Bank di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, Selasa (18/10/2016) yang tak kunjung roboh. Pihak kontraktor sebelumnya menargetkan peroboban gedung pada Sabtu (15/10/2016) pagi.
Penggunaan dinamit untuk merobohkan gedung mangkrak tidak menjadi pilihan kontraktor pelaksana pembongkaran gedung Panin Bank di Bintaro Sektor 7, PT Wahana Infonusa.

Hal itu dikarenakan tidak memungkinkan untuk menanam dinamit atau menaruhnya di bagian dalam gedung yang dinilai sudah tidak stabil.

"Begitu mau menempatkan dinamit, mau ditempatkan di mana? Pasti di kolong, dibor. Sekarang saya tanya, siapa yang berani masuk ke dalam untuk ngebor?" kata Project Manager PT Wahana Infonusa, Ari Yudhanto, saat ditemui Kompas.com, di Bintaro, Selasa (18/10/2016) sore.

Pernyataan Ari didasarkan pada kondisi gedung belasan lantai tersebut yang sudah mangkrak selama 21 tahun. Ditambah lagi, sebagian dari gedung tersebut sempat roboh ketika hendak dibongkar sendiri oleh tukang bangunan upahan Panin Bank pada Juni 2016 lalu, sehingga kondisinya kini tidak stabil.

"Kalau mau pakai dinamit, bisa cepat roboh. Tetapi, harus mempertimbangkan masalah izin. Lalu, di Indonesia, belum ada kontraktor yang punya kemampuan pas untuk itu. Dinamit itu juga tidak murah," tutur Ari.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com