Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyelidik KPK saat OTT Panitera dan Pengacara Saipul Jamil

Kompas.com - 14/10/2016, 09:20 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Marc Valentino memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Marc dihadirkan oleh jaksa penuntut KPK untuk menceritakan kronologi operasi tangkap tangan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi, dan pengacara Saipul Jamil, Berthanatalia.

"Dalam kasus ini, saya menjalankan tugas sebagai penyelidik atas Surat Perintah Penyelidikan (Sprinlidik)," ujar Marc di Pengadilan Tipikor.

Menurut Marc, dalam kasus ini setidaknya ada lima tim satuan tugas, dan dia menjadi salah satu anggota tim yang melakukan pengintaian dan penangkapan.

Marc mengatakan, pada 15 Juni 2016, ia mendapat informasi bahwa akan terjadi penyerahan uang dari Rohadi kepada Berthanatalia.

(Baca: Panitera PN Jakut Rohadi Mengaku Pernah Terima Suap Selain dalam Perkara Saipul Jamil)

Penyerahan uang tersebut diduga untuk pengurangan masa kurungan terhadap Saipul Jamil yang didakwa melakukan percabulan.

Menurut Marc, satu hari setelah putusan hakim terhadap Saipul Jamil, ia mendapat informasi bahwa akan terjadi penyerahan uang di kantor Dwidua Tour, Jakarta Utara.

Saat itu, penyelidik telah mengintai lokasi sekitar penyerahan uang. Meski demikian, menurut Marc, hanya kendaraan Mitsubishi Pajero Sport hitam milik Rohadi yang berada di sekitar lokasi.

Sedangkan, kendaraan Bertha berupa Pajero Sport warna putih tidak tampak di lokasi. "Yang ada saat itu hanya Pajero sport hitam, yang saya lihat mobil itu terus berpindah-pindah tempat," kata Marc.

Berdasarkan informasi yang diperoleh tim satgas, Rohadi dan Berthanatalia mengubah rencana pertemuan.

Keduanya sepakat untuk bertemu di depan Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) di Sunter, Jakarta Utara.

Awalnya kendaraan yang ditumpangi tim satgas bersama Marc sempat kehilangan jejak Rohadi. Namun, sesuai dengan informasi sebelumnya, mobil milik Rohadi terparkir di depan Kampus Untag.

"Saya dan tim mendahului Rohadi, saya cari di dalam kampus, tapi tidak ketemu. Lalu, saya lihat di dekat pos satpam, mobil Rohadi ada di depan pintu gerbang," kata Marc.

Menurut Marc, begitu mobil Rohadi berhenti di depan kampus, sekitar 5 menit kemudian, Pajero Sport putih milik Bertha berhenti di belakang mobil Rohadi.

Tak lama kemudian, Rohadi turun dan menghampiri kendaraan Bertha. Terlihat Rohadi membawa bungkusan yang diduga berisi uang.

Setelah Rohadi menerima bungkusan dan kembali ke mobilnya, tim satgas KPK segera menangkap Rohadi dan mengamankan barang bukti.

Marc yang saat itu mendapat tugas untuk menangkap Bertha, hampir kehilangan target. Mobil yang dikemudikan sopir Bertha melesat untuk meninggalkan lokasi penyerahan uang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com