Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sambut Positif Lolosnya PSI dari Seleksi Badan Hukum

Kompas.com - 10/10/2016, 12:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku partainya tak mempermasalahkan jika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lolos sebagai partai peserta Pemilu 2019.

Arsul menyatakan keberadaan partai baru seperti PSI di Pemilu 2019 nanti merupakan bukti terbukanya partisipasi politik di Indonesia secara luas, sehingga konstelasi politik di Indonesia tak mengarah pada status quo.

"Jadi ini bukan ancaman, tetapi bentuk partisipasi poltik yang semakin meluas, tidak ada masalah," papar Arsul melalui pesan singkat, Senin (10/10/2016).

Menurut Arsul ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPR saat ini.

(Baca: Surya Paloh Tak Anggap PSI sebagai Ancaman bagi Nasdem)

Hal tersebut ialah regulasi pemilu yang diterbitkan dalam Undang-Undang Pemilu yang baru.

Arsul menyatakan jangan sampai nantinya regulasi pemilu yang baru justru memperbanyak jumlah suara yang hilang saat pemilihan.

Ia menilai potensi itu sangat mungkin muncul di UU Pemilu yang baru karena masifnya usulan untuk meningkatkan ambang batas parlemen secara drastis.

Dengan peningkatan angka ambang batas parlemen secara drastis, praktis partai yang tak mencapai ambang batas suaranya akan hilang.

"Selain itu dikuranginya jumlah kursi dalam daerah pemilihan juga berpotensi menggugurkan suara yang sudah ada, inilah sesungguhnya yang harus dikhawatirkan oleh parpol yang kini telah memiliki kursi di DPR," lanjut Arsul.

Diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinyatakan lolos dalam seleksi badan hukum yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM. Dari lima partai politik yang mendaftar, PSI menjadi satu-satunya partai politik yang lolos seleksi.

(Baca: Partai Solidaritas Indonesia Lolos Seleksi Badan Hukum di Kemenkumham)

"Yang daftar baru lima parpol, yang lolos cuma satu, PSI, itu partai anak-anak muda," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dalam jumpa pers di Gedung Kemenkumham Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com