Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rangkuman Berita Kemarin: Jokowi Injak Merah Putih hingga Nobel Kedokteran untuk Ilmuwan Jepang

Kompas.com - 04/10/2016, 07:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komentar Roy Suryo di Twitter mempertanyakan panggung merah putih yang diinjak Jokowi saat upacara Hari Kebangkitan Nasional jadi salah satu topik hangat, Senin (3/10/2016) kemarin.

Begitu juga dengan pernyataan Anies Baswedan bahwa sungai bersih di Jakarta diinisiasi mantan gubernur Fauzi Bowo bergulir menjadi bahan perbincangan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun berkomentar.

Selain itu, jangan lewatkan kabar mengenai keputusan Arab Saudi untuk menggunakan kalender Masehi ketimbang kalender Hijriah, hadiah Nobel Kedokteran untuk ilmuwan Jepang, dan proses rekonstruksi pembunuhan yang melibatkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.       

Simak 5 topik pilihan kemarin yang mungkin terlewatkan:

1. Arab Saudi Beralih ke Kalender Masehi
Sejak berdiri tahun 1932, Kerajaan Arab Saudi menggunakan kalender Hijriah atau kalender Islam. Namun, mulai 1 Oktober 2016, Arab saudi memutuskan menggunakan kalender Masehi.

Akibat perbedaan jumlah hari antara kalender Hijriah (354 hari) dan Masehi (365 hari), perubahan tersebut berdampak pada pengurangan gaji tahunan pegawai dan pengurangan hari libur.

Simak selengkapnya di http://kom.ps/AFvfDv 

2. Karpet Merah Putih Bukan Bendera
Warna merah putih podium presiden saat upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan baru digunakan pada tahun ini. Format podium itu telah berlangsung sejak era Orde Baru.

Dalam Undang-Undang tentang Bendera Kebangsaan, yang dimaksud dengan bendera RI adalah kain berukuran 2 x 3 berwarna merah dan putih dan dikibarkan di tiang bendera. Di luar dari ketentuan tersebut adalah bukan bendera RI

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat Roy Suryo mempertanyakan podium merah putih yang digunakan Presiden Joko Widodo pada acara tersebut.

Penjelasan selengkapnya di http://kom.ps/AFvfIU

3. Nobel Kedokteran untuk Penelitian Sel
Yoshinori Ohsumi, ilmuwan biologi dari Jepang diumumkan sebagai penerima hadiah Nobel Kedokteran atas jasanya menemukan autophagy, sebuah proses "sel memakan dirinya sendiri".

Autophagy adalah proses yang sangat penting dalam fisiologi sel dan memiliki dampak besar dalam kesehatan manusia dan penyakit. Gangguan pada proses itu dapat memicu penyakit diabetes dan Parkinson.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvfN8

4. Sungai Bersih karena Foke
Coba cek di Google dengan keyword "sungai bersih karena Foke" niscaya Google akan memberikan rekomendasi "apakah yang Anda maksud sungai bersih karena Ahok?".

Fakta itulah yang dipakai Ahok dengan enteng menjawab pernyataan rivalnya Anies Baswedan bahwa proyek pembersihan sungai di Jakarta sudah dimulai era Fauzi Bowo atau Foke sebelum akhirnya dieksekusi Ahok.

Anies menyatakan, proyek pembersihan dan pengerukan sungai dimulai sejak zaman Gubernur DKI Fauzi Bowo, diresmikan di zaman Gubernur DKI Joko Widodo, dan dilaksanakan dengan baik di zaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, demikian juga diharapkan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya.

Kenapa Google merekomendasikan hal tersebut? Hingga kini masih belum ada penjelasan. Komentar Anies bisa dibaca di http://kom.ps/AFvewU dan tanggapan Ahok di http://kom.ps/AFvfHo

5. Rekonstruksi Dimas Kanjeng
Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Abdul Gani di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

Pengasuh padepokan, yakni Dimas Kanjeng, dihadirkan dalam rekonstruksi yang diamankan sekitar 500-an personel gabungan Polri dan TNI. Empat tersangka lain juga dihadirkan dalam reka ulang.

Ada empat titik lokasi rekonstruksi, yakni lapangan, rumah Dimas Kanjeng, pendopo Rahmatan lil 'alamin, dan asrama putra.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvfIW

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perintahkan Menpan RB Susun Aturan Detail Pemindahan ASN ke IKN

Jokowi Perintahkan Menpan RB Susun Aturan Detail Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Menko PMK: Kecurangaan PPDB Sulit Ditindak Tanpa Pembentukan Satgas

Menko PMK: Kecurangaan PPDB Sulit Ditindak Tanpa Pembentukan Satgas

Nasional
Berkali-kali Lawan KPK, Tim Hukum PDI-P: Bukan Baper, Kami Percaya Hukum

Berkali-kali Lawan KPK, Tim Hukum PDI-P: Bukan Baper, Kami Percaya Hukum

Nasional
Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng, Gerindra: Kan Kampung Jokowi, Keluarga Besarnya 'All Out' Menangkan Prabowo

Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng, Gerindra: Kan Kampung Jokowi, Keluarga Besarnya "All Out" Menangkan Prabowo

Nasional
Terima Laporan Kecurangan, Menko PMK Usul Bentuk Satgas Pengendalian PPDB

Terima Laporan Kecurangan, Menko PMK Usul Bentuk Satgas Pengendalian PPDB

Nasional
Data Bais Diretas, TNI Koordinasi dengan Menko Polhukam

Data Bais Diretas, TNI Koordinasi dengan Menko Polhukam

Nasional
514 DPC PDI-P Bakal Ikut Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

514 DPC PDI-P Bakal Ikut Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Nasional
PPP Sebut Muktamar Masih Sesuai Jadwal pada 2025

PPP Sebut Muktamar Masih Sesuai Jadwal pada 2025

Nasional
Ketua KPK: Tak Ada Wacana Harun Masiku Ditangkap dalam Sepekan, Satgas Terus Bekerja

Ketua KPK: Tak Ada Wacana Harun Masiku Ditangkap dalam Sepekan, Satgas Terus Bekerja

Nasional
Bahas Kerja Sama, Wapres Terima Kunjungan Badan Pelayanan Publik dan Inovasi Sosial Azerbaijan

Bahas Kerja Sama, Wapres Terima Kunjungan Badan Pelayanan Publik dan Inovasi Sosial Azerbaijan

Nasional
KPU Akomodasi Putusan MA, PSI: Tak Ada Kaitan dengan Kami

KPU Akomodasi Putusan MA, PSI: Tak Ada Kaitan dengan Kami

Nasional
Ingatkan Cagub Kejutan Bisa Menang di Jakarta, Habiburokhman: Dulu Jokowi, Anies Juga

Ingatkan Cagub Kejutan Bisa Menang di Jakarta, Habiburokhman: Dulu Jokowi, Anies Juga

Nasional
Menko Polhukam Minta Kementerian 'Back Up' Data hingga Empat Lapis

Menko Polhukam Minta Kementerian "Back Up" Data hingga Empat Lapis

Nasional
Tim Hukum PDI-P Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Tim Hukum PDI-P Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

Nasional
Cucun Sebut Peningkatan Citra Positif Polri Harus Diimbangi dengan Perbaikan Layanan 

Cucun Sebut Peningkatan Citra Positif Polri Harus Diimbangi dengan Perbaikan Layanan 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com