Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebaya Putih Menteri Puan di Acara Hari Batik Nasional...

Kompas.com - 02/10/2016, 14:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Busana Puan Maharani dalam acara pameran batik di Museum Nasional, Minggu (2/10/2016), tampak lain dari orang-orang di sekitarnya. Hari ini adalah hari batik nasional. Seluruh tamu undangan yang didominasi ibu-ibu tampak hadir mengenakan batik berbagai corak dan warna. Juga berbagai gaya.

Ada yang mengenakan corak parang, kembang dan burung. Warnanya bervariasi, ada hitam-putih, cokelat-krem, hijau-hitam dan lain-lain. Busana eksotik itu juga mereka padu padankan dengan berbagai asesori. Misalnya, sepatu hak hingga sepatu teplek. Bahkan, ada yang menggunakan sepatu kets putih.

Ada pula seorang ibu yang mengenakan kebaya putih. Namun ia padankan dengan selendang batik hitam-putih.

Busana Puan

Sementara itu, Puan tampak mengenakan baju kebaya putih lengan panjang. Tidak ada corak, tidak ada warna lain. Hanya tampak keliman renda yang memanjang dari bagian leher hingga bawah. Namun, Puan tetap memadupadankan kebayanya itu dengan kain batik yang menutupi kakinya.

Saat menyampaikan sambutan sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan menjelaskan arti corak kain batik yang ia kenakan.

"Saya mengenakan batik parang. Parang itu berasal dari kata lereng yang memiliki bentuk garis diagonal," ujar Puan.

"Dalam setiap motif parang, biasanya terdapat susunan motif yang membentuk huruf S yang artinya saling terkait antara satu dan yang lainnya," lanjut dia.

Ia mengapresiasi semakin ke sini, semakin banyak orang Indonesia, khususnya kaum muda, yang menjadikan batik sebagai busana sehari-hari. Namun, di sisi lain Puan merasa prihatin. Sebab tidak seluruh pengguna batik mengetahui arti dan makna filosofis corak batik yang dia kenakan.

"Sekarang banyak orang menggunakan batik, tapi generasi muda misalnya, banyak yang juga belum paham arti dan makna corak batik itu sendiri," ujar Puan.

Ia berharap pengguna batik juga paling tidak mengerti makna corak batik yang dikenakan agar penggunaan batik itu sendiri memiliki makna yang mendalam, bukan hanya asal pakai saja. Seusai acara, wartawan menanyakan perihal busana yang Puan kenakan.

Puan menjawab, "Saya pakai (motif) parang. Kan memang temanya hari ini batik parang".

Dalam acara itu, Puan diberi kehormatan untuk membuka pameran. Pembukaan pameran dilakukan dengan simbolisasi pengguntingan pita.

Usai menyampaikan sambutan dan pengguntingan pita, Puan meninjau pameran batik dengan melihat dan mendengarkan penjelasan mengenai batik yang dipamerkan oleh panitia.

Turut hadir mendampingi Puan Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Heppy Djarot Saiful Hidayat dan perwakilan dari Kementerian Perindustrian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com