Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Layak oleh DPR, Hakim Agung MA Anggap Jadi Cambuk Tingkatkan Diri

Kompas.com - 30/09/2016, 22:52 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung hari ini melantik dan mengambil sumpah jabatan tiga Hakim Agung. Mereka adalah Panji Widagdo dan Ibrahim dari kamar perdata, dan Edi Riadi dari kamar Agama.

Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui ketiganya pada rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Tiga nama tersebut sebelumnya telah lolos proses uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.

Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman sebelumnya mengatakan bahwa dalam proses seleksi, sebetulnya tak ada satu pun yang dianggap layak oleh Komisi III. Namun, karena pertimbangan tertentu, akhirnya dipilih lah tiga nama.

Menanggapi hal itu, Hakim Agung Ibrahim mengatakan bahwa penilaian DPR tidak dilontarkan dengan sungguh-sungguh. Namun, ia menganggap pernyataan tersebut sebagai hal yang positif.

"Jadi cambuk untuk hakim agung yang baru saja disumpah untuk terus meningkatkan kapasitas," kata Ibrahim di MA, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Ibrahim menuturkan, hakim agung harus terus mengasah kompetensinya untuk dapat melaksanakan penyelesaian setiap perkara.

"Hukum sifatnya dinamis. Karena itu tugas hakim agung untuk terus mengasah diri tingkatkan kemampuan," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, pemilihan calon hakim agung yang dilakukan oleh Komisi Yudisial menunjukkan objektivitas dengan melibatkan lembaga independen lain.

Sedangkan penilaian DPR, kata dia, bersifat relatif.

Selain tiga Hakim Agung, MA juga melantik dan mengambil sumpah jabatan 18 Ketua Pengadilan Tinggi.

"Sepuluh hakim pengadilan umum, tujuh dari pengadilan agama, dan satu militer," kata Juru Bicara MA, Suhadi di Kompleks MA, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com