PALMERAH, KOMPAS.com - Berita Kamis (29/9/2016) kemarin masih didominasi pemutakhiran berita-berita sebelumnya, seperti penggusuran Bukit Duri dan berita soal Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, juga perkembangan terakhir program pengampunan pajak.
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita kemarin, berikut ini rangkuman berita yang perlu Anda tahu.
1. Permintaan Konglomerat dan "Rayuan" Sri Mulyani...
Kantor Sekretariat Presiden juga merilis Menkeu Sri Mulyani dikelilingi para pengusaha besar di sela-sela acara tersebut. Lantas, apa saja yang dibicarakan di antara mereka, dan apa saja yang diminta para konglomerat tersebut?
Pemilik Sriwijaya Air, yang juga ikut dalam perbincangan itu, Chandra Lie kepada Kompas.com mengungkapkan ada sejumlah permintaan yang diajukan oleh para pengusaha kepada Sri Mulyani.
Salah satu yang diminta pengusaha kepada Sri Mulyani dalam perbincangan itu adalah memperpanjang waktu periode tax amnesty untuk besaran tebusan 2 persen.
Menurut Chandra, pengusaha meminta agar tebusan 2 persen itu bisa diperpanjang hingga akhir tahun 2016, dari kebijakan awal pada akhir September 2016.
"Karena sudah ditetapkan, kebijakan tarif tebusan 2 persen itu tidak bisa diubah. Namun dalam perbincangan itu disepakati bahwa untuk berkas administrasi tebusan 2 persen bisa dilengkapi hingga akhir tahun, sepanjang pengusaha telah menyerahkan tebusannya terlebih dulu sebelum 30 September 2016," ujarnya Rabu malam (28/9/2016).
Baca selengkapnya di sini.
Baca pula:
Ketika Sri Mulyani "Dikepung" Para Konglomerat
Peserta "Tax Amnesty" Membeludak, Ditjen Pajak Tetapkan Keadaan Luar Biasa
2. Ratu Elizabeth Bisa Jadi Jengkel dengan Kate Middleton
Keluarga kecil penguasa Inggris tersebut terlihat mengunjungi sejumlah destinasi wisata, panti asuhan, kantor pemerintahan, dan yayasan sosial didampingi oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan istri.
Pangeran William dan Kate Middleton tampak berbahagia dalam perjalanan tersebut bersama dua buah hati mereka.
Namun, sejumlah harian dan portal berita di Inggris memperkirakan bahwa Ratu Elizabeth bisa jadi jengkel dengan Kate selama berada di Kanada.
Pasalnya, beberapa kali Kate terlihat bicara dengan Pangeran George yang baru berusia tiga tahun dengan cara jongkok dan berlutut.
Tujuan Kate tentu saja agar matanya sejajar dengan mata putra sulungnya tersebut ketika mendengarkannya bicara.
Sayangnya, Ratu Elizabeth tidak menyukai gaya bicara antara orangtua pada anak yang demikian.
Simak selengkapnya di sini.
3. Marwah Daud: Dimas Kanjeng Punya Ilmu Pindahkan Uang atau Tiba-tiba Ada Peti Isi Uang
Menurut dia, Taat Pribadi memang punya kemampuan untuk memunculkan uang secara tiba-tiba.
"Tidak ada menggandakan. Beliau punya ilmu bisa memindahkan uang melalui tangannya, atau tiba-tiba ada peti berisi uang, atau ruangan penuh berisi uang," ujar Marwah, kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2016).
Marwah mengaku beberapa kali menyaksikan langsung proses munculnya uang dari tangan Taat Pribadi.
Namun, ia mengaku tidak tahu dari mana asal usul uang itu.
Marwah menjamin uang tersebut bukan uang palsu.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga:
Dimas Kanjeng Pernah Diajak ke Istana Negara Temui Presiden
Simak topik pilihan Dimas Kanjeng Ditahan Polisi
4. Mengapa Penggusuran di Bukit Duri Bisa Berlangsung Tanpa Ada Bentrokan?
Kumandang suara perlawanan itu merupakan bagian dari momen penertiban permukiman di Bukit Duri yang berada di bantaran Sungai Ciliwung. Suasana penertiban dalam rangka menormalisasi Ciliwung itu cukup tegang.
Sebanyak 900 aparat gabungan diturunkan ke lokasi. Di antara mereka ada yang dipelengkapi peralatan anti huru hara seperti rotan, tameng dan gas air mata.
Namun situasi berlangsung kondusif hingga alat berat selesai meratakan rumah-rumah warga. Tidak ada adu kekerasan fisik antara warga dan petugas.
Saat para petugas masuk ke permukiman, warga bahkan menyambut mereka dengan memberikan bunga. Warga lainnya memilih fokus mengemas perabotan mereka. Ada pula yang tak segan meminta bantuan petugas Satpol PP untuk mengemas perabotan.
Situasi itu kontras dengan penertiban di Kampung Pulo, tetangga Bukit Duri yang hanya dipisah Sungai Ciliwung. Pada Agustus 2015, penertiban di Kampung Pulo, untuk tujuan normalisasi Ciliwung juga, diwarnai bentrokan antar aparat dan warga. Para pemuda, remaja, bahkan orang dewasa, melawan aparat. Sejumlah orang jadi korban.
Simak berita selengkapnya di sini.
Baca juga Walhi Kecam Penggusuran Kampung Bukit Duri
Bagi yang membaca via desktop, Anda bisa menelusuri semua pemberitaan terkait Bukit Duri di sini.
5. Penyidik Kasus MH17 Rilis Percakapan Dua Pria Rusia
Dua nama ini dirilis setelah tim investigasi menyimpulkan pesawat Malaysia Airlines itu ditembak jatuh rudal yang dibawa dari Rusia.
Kedua pria itu menggunakan nama samaran "Orion" dan "Delfin", tetapi pihak kejaksaan Belanda mengidentifikasi keduanya dengan nama Andrey Ivanovich dan Nikolay Fiodorovich.
Ini adalah kali pertama penyelidikan yang juga melibatkan tim dari Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina menyebut nama seseorang terkait dengan tragedi itu.
Tim penyelidik merilis lima pembicaraan yang disadap dalam bahasa Rusia dan dalam pembicaraan tersebut menunjukkan keterlibatan orang-orang ini.
"Namun, sejauh ini tak ada bukti mengaitkan bahwa pembicaraan ini terkait langsung dengan penembakan MH17," demikian pernyataan Kejaksaan Belanda.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.