"Kami akan segera menerbitkan pemutakhiran agar para pemangku kepentingan kami merinci kemajuan yang telah dibuat sejak komitmen ini diumumkan," kata Lee.
Greenpeace sebelumnya menuding rantai pemasok perusahaan kelapa sawit asal Malaysia, IOI Group melakukan pelanggaran kebijakan minyak kelapa sawit berkelanjutan IOI dengan melakukan perusakan lingkungan. Juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia, Yuyun Indradi mengatakan, IOI mengambil keuntungan dari kerusakan hutan dalam praktik usahanya.
"Minyak sawit yang dipasok oleh kelompok IOI dari kebun mereka dan pemasok pihak ketiganya di Indonesia memiliki catatan buruk terhadap lingkungan," ujar Yuyun ketika konferensi pers di Hotel Ibis Arcadia, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Berdasarkan analisa Greenpeace, kata Yuyun, perusakan lingkungan dilakukan oleh enam pemasok rantai IOI Group, yakni Austindo Nusantara Jaya Group, PT Eagle High Plantations Tbk. Lalu, Goodhope Asia Holdings Ltd, Indofood Agri Resources Ltd, Korindo, dan Tabung Haji Plantations Berhad.
Menurut Yuyun, keenam perusahaan tersebut melakukan perusakan lingkungan karena indikasi pembukaan hutan primer di Papua dan Kalimantan serta pengembangan kebun di lahan gambut.
"Serta menyebabkan kebakaran hutan luas yang tak terkendali karena penggunaan api secara sengaja dalam pembukaan areal konsesi," ucap Yuyun.
Selain perusakan lingkungan, Greenpeace juga menuding adanya pelanggaran HAM yang dilakukan empat pemasok minyak kelapa sawit IOI Group dalam operasinya. Ini disebabkan adanya eksploitasi pekerja di bawah umur dan pembangunan kebun tanpa persetujuan informasi di awal dengan masyarakat adat.
"Selain itu kami juga menemukan adanya penggunaan secara luas aparat bersenjata di lapangan," kata Yuyun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.