Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Wahid Anggap Wajar Setiap Parpol Punya Tim Internal Pemenangan Pilkada

Kompas.com - 27/09/2016, 09:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I Partai Golkar, Nusron Wahid menilai, wajar apabila setiap parpol memiliki tim internal untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah yang mereka usung di pilkada.

Justru, keberadaan tim tersebut dianggap memudahkan kinerja konsolidasi dengan konstituen pendukung. Hal itu diungkapkan Nusron menanggapi munculnya anggapan adanya keretakan di antara tim pemenangan pasangan Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta.

Anggapan itu muncul, setelah PDI Perjuangan berencana membuat tim interal untuk memenangkan pasangan itu.

“Kalau tim internal hampir semua rata-rata sudah buat tim internal. Di Golkar DKI pun buat tim internal sendiri untuk mensolidkan kekuatan partai,” kata Nusron di Jakarta, Senin (27/9/2016) malam.

Kepala Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia itu menegaskan, keberadaan tim internal partai berbeda dengan tim gabungan yang terdiri atas beberapa parpol pendukung pasangan yang sama. Tim gabungan itu lah yang nantinya akan didaftarkan ke KPUD DKI Jakarta.

Seperti diketahui, pasangan Ahok-Djarot diusung empat parpol, yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, dan Hanura. PDI Perjuangan menjadi partai buncit yang memberikan dukungan ke pasangan Ahok-Djarot.

Kendati demikian, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu merupakan parpol dengan kursi terbanyak di DPRD DKI. Nusron menambahkan, Ahok dan Djarot telah berencana mengumpulkan seluruh partai pengusungnya, Rabu (28/9/2016) esok, untuk kocok ulang tim pemenangan mereka.

Nusron pun tak mempersoalkan apabila nantinya jabatannya sebagai ketua tim pemenangan akan digeser.

“Kita sudah antisipasi sejak jauh-jauh hari,” ujarnya.

Ia menegaskan, saat ini yang terpenting adalah harmonisasi dukungan kepada pasangan itu untuk memenangkan kontestasi di Pilkada DKI.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, PDI-P membentuk tim internal pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta. Meskipun, tiga partai lainnya Golkar, NasDem dan Hanura bersama Teman Ahok telah membentuk tim yang diketuai Nusron Wahid.

"Kami sekarang membentuk tim kampanye di internal PDIP, yang akan bertanggung jawab menggerakkan seluruh simpatisan, anggota dan kader termasuk kerjasama terhadap seluruh sumberdaya yang dimiliki PDIP," kata Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2016).

Hasto mengatakan tim internal memiliki peran dan tugas masing-masing. Contohnya, tim yang bergerak di bidang sosial media, adapula tim berdasarkan segmen tertentu. PDIP, kata Hasto, akan menggerakkan simpatisan dan kader PDIPuntuk memenangkan Ahok-Djarot. Kemudian, partai berlambang banteng itu juga akan bekerjasama dengan partai lain.

"Sehingga gerak pemenangan itu betuk sinergi parpol pengusung Ahok dan Djarot, dan menyatu dengan rakyat sendiri," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com