PALMERAH, KOMPAS.com - Gegap gempita Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta sudah mulai terasa. Dalam beberapa hari terakhir, dinamika Pilkada DKI Jakarta mampu menyedot perhatian pembaca, melebihi berita-berita peristiwa lainnya.
Namun, Senin (26/9/2016) kemarin, ada satu berita peristiwa yang mampu melesat meninggalkan berita-berita politik. Berita itu terkait jatuhnya benda misterius dari langit yang menimpa kandang milik warga di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Berita benda misterius itu di Kompas.com menduduki puncak berita terpopuler, hingga Selasa pagi pukul 06.33 sudah dibaca 122.327 kali.
Urutan kedua baru terkait politik, yang diisi oleh berita jawaban Ani Yudhoyono terhadap berbagai isu yang berkenaan dengan putranya. Berita jawaban Bu Ani yang sekaligus sindiran buat Ruhut Sitompul itu telah dibaca hingga 50.713 kali.
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita kemarin, Kompas.com telah merangkumnya untuk Anda. Berikut berita-berita kemarin yang layak untuk Anda ketahui.
1. Benda Misterius Jatuh dari Langit Timpa Kandang Milik Warga
Benda mirip drum aspal tersebut jatuh menimpa kandang sapi milik Syamsul. Separuh bangunan kandang rusak.
"Tadi kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB, benda tersebut jatuh," ujar Asmar, warga setempat.
Belum diketahui pasti apa benda asing tersebut. Namun, menurut kabar yang beredar, benda tersebut jatuh ketika sebuah pesawat pada saat bersamaan melintas di atas Pulau Gili Genting.
"Tidak tahu ini benda apa. Di bagian luar ada lilitan seperti plastik dan tali rafia. Saat coba dibakar tidak bisa terbakar," ujarnya.
Berita selengkapnya bisa disimak di sini.
Foto-foto Benda Misterius yang Jatuh dari Langit di Sumenep
Polisi Amankan Benda Misterius yang Jatuh dari Langit
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meminta agar benda misterius yang jatuh di Pulau Giki Genting, Desa Lombang, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura hari ini dijaga.
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, mengatakan hal tersebut menyusul dugaan bahwa benda misterius tersebut adalah sampah antariksa.
"Obyek agar diamankan untuk diteliti lebih lanjut oleh LAPAN," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/9/2016).
Thomas mengungkapkan, pihaknya perlu menganalisis benda misterius yang jatuh untuk memastikan kebenaran dugaan benda itu sebagai sampah antariksa. LAPAN perlu melihat benda secara langsung dan menganalisis komposisinya.
Saat ini, pemeriksa dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) sudah dikirim ke lokasi tempat jatuhnya benda misterius itu.
"Mereka akan memerika kandungan radioaktifnya. Kalau dari informasi awal tentang benda yang mungkin jatuh, mungkin tidak ada radioaktifnya. Kita juga minta Bapeten untuk menjaga obyek itu," jelas Thomas.
Diberitakan sebelumnya, LAPAN menduga bahwa benda misterius yang jatuh di Sumenep sekitar pukul 10.00 WIB adalah sampah antariksa, badan dari roket Falcon 9 yang meluncurkan satelit JCSAT-16 pada 14 Agustsu 2016.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga Obyek Misterius yang Jatuh di Madura Kemungkinan Sampah Antariksa
2. Ani Yudhoyono: Hanya Agus yang Bisa Jawab, Bukan Ruhut Sitompul
Hal tersebut disampaikan Ani menjawab salah satu follower di akun Instagram-nya, @aniyudhoyono.
Salah seorang follower @edhy_hermawan25, menanyakan soal pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul bahwa Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya ingin melihat anaknya menyandang gelar jenderal bintang empat.
Namun, Ruhut menyebut SBY dipengaruhi oleh segelintir orang di Partai Demokrat agar mengusung putranya sebagai cagub DKI.
"Saya kira hanya Agus yang bisa menjawab, bukan Ruhut Sitompul," jawab Ani.
Dalam posting lainnya, Ani juga menegaskan bahwa tidak ada paksaan baik dari dirinya maupun SBY kepada Agus.
"Tuduhan kalau dipaksa oleh orangtua, sangat menyakitkan. Saya kira tak satu pun orang tua yang ingin mengorbankan anaknya," kata Ani.
Baca selengkapnya di sini.
Baca pula Ani Yudhoyono Anggap Menyakitkan Tuduhan Orangtua Paksa Agus Maju Pilgub DKI
3. Sembilan Parpol Deklarasikan Dukungan untuk Pasangan Agus-Sylviana
Sembilan parpol tersebut menyebut diri sebagai "Koalisi Bhineka Tunggal Ika". Parpol tersebut ialah Partai Matahari Bangsa, Partai Pakar Pangan, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Persatuan Demokrasi Indonesia, Partai Buruh, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, Partai Pelopor, dan Partai Priboemi dan Partai Barisan Nasional.
Ketua Partai Matahari Bangsa Arif Rahman menjelaskan, deklarasi dukungan terhadap Agus-Sylviana dinilai merupakan dukungan yang tepat mengingat visi dan misi Agus-Sylviana untuk memperbaiki Ibu Kota sama dengan visi dan misi parpol yang masuk ke dalam koalisi tersebut.
"Kami telah sepakati dan kami telah pelajari mendalam dari tiga pasangan kandidat dan mempertimbangkan dan memusyawarahkan aspek khusus dan umum untuk kota Jakarta. Kami memberikan dukungan yang utuh terhadap Agus-Sylviana untuk jadi cagub-cawagub," ujar Arif di DPP Demokrat, Senin.
Baca selengkapnya di sini.
Jika Anda membaca dari desktop, telusuri berita-berita pasangan Agus-Sylviana dengna klik di sini.
4. Peminat Membeludak, Pelaporan Harta "Tax Amnesty" Tembus Rp 1.770 Triliun
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang dikutip Kompas.com, Senin (26/9/2016) pukul 08.00 WIB, harta yang sudah dilaporkan mencapai Rp 1.770 triliun. Raihan tersebut masih didominasi deklarasi harta dalam negeri sebesar Rp 1.198 triliun dan deklarasi harta luar negeri Rp 480 triliun.
Adapun harta yang dibawa pulang ke Indonesia atau repatriasi sebesar Rp 92,6 triliun dan uang tebusan yang masuk ke kas negara Rp 42,2 triliun. Melesatnya perolehan tax amnesty juga tecermin dari jumlah Surat Pernyataan Harta (SPH) yang dilaporkan ke DJP.
Hingga pagi ini, jumlahnya sudah mencapai 160.140 SPH. Dibandingkan Agustus lalu, total jumlah SPH yang masuk hanya 22.183. Artinya, belum satu bulan terjadi peningkatan jumlah SPH sebanyak 137.957.
Sejak pekan lalu, wajib pajak yang ingin ikut program tax amnesty berbondong-bondong mendatangi sejumlah kantor pajak.
Baca selengkapnya di sini.
5. Gagal Jadi Cagub DKI, Yusril Undur Diri Jadi Pihak Terkait Gugatan Ahok di MK
"Saya megajukan surat kepada Ketua MK dengan alasan saya potensial menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI, sebagaimana Ahok potensial jadi cagub," kata Yusril di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin.
Namun, setelah pada tanggal 23 September 2016 lalu diputuskan bahwa Yusril tak ikut pencalonan, maka ia mengundurkan diri. Alasannya, Yusril tidak lagi memiliki legal standing.
Yusril menyerahkan dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk mengajukan diri menjadi pihak terkait. Dua pasangan itu adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Baca selengkapnya di sini.
6. Kalahkan Thailand, Indonesia Destinasi Favorit Turis Perancis
Angka ini menunjukkan Indonesia menjadi destinasi wisata favorit, mengalahkan Thailand untuk pertama kalinya.
Hal itu terungkap dari hasil penjualan paket wisata oleh seluruh operator perjalanan wisata di Perancis untuk liburan musim panas yang dilansir Sindikat Perusahaan Operator Wisata Perancis (Syndicat des Entreprises du Tour Operating/SETO) yang diterima Antara di London, Inggris, Minggu (25/9/2016).
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika di Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya mengatakan bahwa Indonesia menjadi destinasi favorit dari wisatawan Perancis dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia mampu mengalahkan Thailand.
Padahal, ia menilai, harga paket perjalanan wisata dari Perancis ke Thailand lebih murah daripada ke Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.