Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Kekeluargaan Pecah, Peluang Menang Ahok-Djarot Dinilai Semakin Besar

Kompas.com - 23/09/2016, 10:37 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pecahnya Koalisi Kekeluargaan dalam menentukan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menyebabkan munculnya tiga poros.

Ketiga poros itu, yakni poros Teuku Umar yang berisi PDI Perjuangan (28 kursi di DPRD DKI), Partai Golkar (9 kursi), Partai Nasdem (5 kursi), dan Partai Hanura (10 kursi). Total kursi dalam koalisi ini mencapai 52 kursi.

Koalisi ini mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat.

Lalu, poros Cikeas yang beriisi Partai Demokrat (10 kursi), PPP (10 kursi), PKB (6 kursi) dan PAN (2 kursi). Total kursi dalam koalisi ini 28 kursi.

 

(baca: Ikrar: SBY Masih Mimpi Punya "Power" untuk Atur Negeri Ini)

Koalisi ini akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Terakhir, poros Kertanegara yang berisikan Partai Gerindra (15 kursi) dan Partai Keadilan Sejahtera (11 kursi). Total kursi dalam koalisi ini 26 kursi.

Belum dipastikan siapa yang diusung koalisi ini. Mereka baru akan mengumumkan hari ini.

Dengan hadirnya tiga poros tersebut, peluang pasangan petahana Ahok-Djarot dinilai semakin besar dalam memenangkan Pilgub DKI.

"Kemarin saya analisis yang terbaik adalah head to head dua calon. Tapi realitas politik tampaknya sulit mencapai konsensus tersebut. Tentu peluang Ahok sekarang lebih besar karena suara Koalisi Kekeluargaan pecah," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Zaenal A Budiyono ketika dihubungi di Jakarta (23/9/2016).

(baca: Usung Agus-Sylviana, Koalisi Cikeas Perlu Kerja Keras Lawan Ahok-Djarot)

Zaenal mengatakan, saat ini lawan Ahok harus mampu membuat Pilkada DKI menjadi dua putaran. Pasalnya, sulit untuk mereka memenangkan Pilkada DKI tanpa memanfaatkan putaran kedua.

"Dengan aturan 50 persen plus satu, peluang terjadinya putaran kedua besar sekali. Ini karena popularitas Ahok trennya terus menurun meskipun masih di atas calon lain," ucap Zaenal.

Koalisi Kekeluargaan dibentuk oleh para pimpinan wilayah tujuh parpol, yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat. Awalnya mereka berniat membentuk koalisi untuk mengusung pasangan cagub-cawagub untuk melawan Ahok.

Namun, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan mendukung Ahok-Djarot. Peta politik kemudian berubah.

Kompas TV Lulung Yakin Ahok Kalah, Sandiaga Harap Pilkada Sportif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com