Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok, Para Penantang, dan Kisah Inspirasi dari Singapura, Ini Berita Kemarin yang Perlu Anda Ikuti

Kompas.com - 21/09/2016, 07:27 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Pemberitaan Selasa (20/9/2016) hari kemarin lebih didominasi pada situasi persiapan Pemilihan Kepala Daerah di DKI Jakarta. Hari kemarin adalah saat PDI-P mengumumkan calon kepala daerah untuk Pilkada DKI Jakarta.

Di antara gegap gempita berita-berita terkait Pilkada DKI dan isu politik lainnya, ada satu serial tulisan khas dari Kompas.com yang dibuat kontributor Kompas.com di Singapura yang mampu bersaing.

Tulisan serial itu terkait perjuangan seorang perempuan dari keluarga sederhana di Pontianak, Kalimantan Barat, yang menimba ilmu di Singapura, eksklusif hanya ada di Kompas.com. Serial tentang Dewi Suryana ini pada Rabu pagi ini di Kompas.com berada di urutan kedua sebagai tulisan terpopuler yang dibaca setidaknya 61.012 kali (dan terus meningkat).

Selasa kemarin, juga ada peristiwa penting yaitu diumumkannya pembubaran 9 Lembaga Negara Nonstruktural. Pembubaran itu diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Silakan simak berita-berita kemarin yang perlu Anda ikuti untuk memastikan Anda tak ketinggalan berita.

1. Hanura: Kalau Mentok, Gabung Saja di Barisan Ahok

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah anggota DPP PDIP memberikan selamat kepada Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (20/9/2016). Partai PDI P mengusung Ahok dan Djarot untuk pilkada DKI 2017 mendatang.
PDI Perjuangan resmi memutuskan untuk kembali mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Keputusan ini diumumkan di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016).

"Setelah melalui tahapan yang prosesnya bisa dipertanggungjawabkan, PDI-P mengumumkan calon kepala daerah di 101 daerah yang mengadakan pilkada serentak tersebut," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Selasa malam.

"Tamu kita yang ditunggu teman-teman pers, calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan sebagai calon wakil gubernur adalah Djarot Saiful Hidayat," ucapnya.

Selengkapnya baca di PDI-P Resmi Usung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya akan segera berkomunikasi dengan partai-partai politik di luar partai pendukung calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

Pernyataan tersebut menanggapi keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang telah resmi mengusung Ahok-Djarot untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut dia, komunikasi antarpartai di luar pendukung Ahok-Djarot diperlukan agar dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang hanya ada dua pasangan calon yang menjadi pilihan.

Baca di Gerindra Lobi Semua Partai Buat Satu Poros Penantang.

Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, Miryam S Haryani, menyindir sejumlah parpol yang belum mempunyai sikap jelas dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Padahal, pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur akan dibuka pada Rabu (21/9/2016) besok dan hanya akan berlangsung selama tiga hari.

"Saya memahami kalau kemudian pesaing Ahok hingga saat ini masih sibuk bersajak dan berpuisi, mungkin untuk menghilangkan stres karena kandidat mereka belum clear, sedangkan pendaftaran sudah mau dibuka oleh KPUD," kata Miryam saat dihubungi, Rabu (20/9/2016).

Politisi Hanura ini pun menyarankan agar parpol-parpol mempersiapkan pendaftaran kandidatnya. Jika memang tidak ada kandidat yang layak diusung, Miryam menyarankan agar parpol-parpol bergabung dengan Hanura, Nasdem, dan Golkar untuk mendukung Ahok.

Simak berita selengkapnya di sini.


2. Resmi, Jokowi Bubarkan 9 Lembaga Negara Nonstruktural

Biro Pers Setpres Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Selasa (20/9/2016).
Pemerintah secara resmi membubarkan sembilan lembaga nonstruktural.

Pembubaran itu diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Selasa (20/9/2016).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com