Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fajar Arif Budiman
Pemerhati Kebijakan Publik

Menyelesaikan studi Magister Kebijakan Publik di Universitas Padjadjaran. Saat ini menjadi pemerhati dan peneliti kebijakan publik di Akar Rumput Strategic Consulting

Kehadiran Negara dalam Kebisingan Publik

Kompas.com - 09/09/2016, 15:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Perkembangan teknologi membuat setiap orang memiliki akses yang lebih terbuka terhadap informasi. Hari ini, melalui internet setiap orang bisa mendapatkan hampir semua informasi yang dibutuhkan sekaligus menyebarkan gagasan mereka ke seantero dunia.

Dalam konteks sosio-politis, media sosial kini menjadi media komunikasi publik yang paling interaktif, berpengaruh, dan mampu menjadi medium mobilisasi.

Informasi yang menyebar melalui internet dengan bantuan platform media sosial mendorong warga berpartisipasi secara lebih aktif.

Partisipasi publik merupakan prasyarat utama demokrasi. Dalam hal proses perumusan kebijakan sebagai misal, diperlukan masukan publik terkait permasalahan apa yang seharusnya dibahas.

Respon publik juga berlangsung secara dinamis, muncul pro dan kontra. Bahkan kerap kali yang menjadi sasaran kritik adalah institusi negara atau kebijakan-kebijakan publik.

Respon Negara

Seorang ilmuwan sosial bernama Thomas R. Dye menyatakan bahwa kebijakan publik adalah suatu sikap yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah terkait diskursus tertentu yang bergulir di masyarakat.

Pemerintah harus memberikan kejelasan sikapnya mengenai diskursus yang sedang bergulir tersebut, dimana jika pemerintah tidak melakukannya, maka di mata publik pemerintah dinilai abai.

Pemerintah mestinya merespon diskursus publik sejalan dengan nilai-nilai konstitusi dan etika normatif yang menjadi landasan kehidupan berbangsa bernegara.

Pemerintah yang cenderung lemah dalam mengambil sikap atas isu publik tertentu, berpotensi melahirkan sebuah kebisingan yang gilirannya dapat mendorong keresahan dan kemarahan publik. Akibatnya konflik sosial menjadi rentan.

Belajar dari isu-isu tersebut, pemerintah harus memberikan respon berupa penjelasan yang jelas, bijak dan tepat, baik secara normatif, politis maupun rasional berdasarkan nilai-nilai konstitusi dan kepentingan nasional.

Dinamika Perumusan Kebijakan

Terdapat sejumlah tahapan dalam proses perumusan (formulasi) kebijakan publik. Tahap awal adalah mengumpulkan bahan sebagai masukan (input) dalam pertimbangan pembuatan kebijakan. Tahap selanjutnya adalah kalkulasi dampak. Sedangkan tahap terakhir adalah implementasi.

Tahapan awal ini biasanya dilakukan saat diskursus di ruang publik mulai menghangat. Setiap orang menyatakan pendapat terkait isu tertentu. Akan muncul dialektika pro dan kontra.

Pemerintah dalam situasi apapun, di negara manapun, harus mampu mensuplai publik dengan informasi yang tepat dan benar sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com