Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deradikalisasi Galau

Kompas.com - 05/09/2016, 06:16 WIB

Konsistensi

Tentunya butuh proses yang tak pendek untuk menuntaskan terorisme. Ini yang selalu digaungkan dalam kebijakan penanggulangan terorisme.

Penanganan terorisme di negeri kita sudah jelas sebagaimana yang menjadi kebijakan instansi garda depan, BNPT dengan mensyiarkan soft power dan hard power.

Model penanganan ini sejatinya sudah ideal dengan mempertimbangkan dan menyeimbangkan antara ketegasan dan kelembutan atau kemanusiaan. Melalui pendekatan ini, Indonesia dikenal sukses dalam penanggulangan terorisme.

Walaupun di sisi lain, ada yang pikir-pikir cemas karena hal ini bisa menjadi ”celah” untuk mudahnya membangun kelompok atau jaringan radikal serta aksi terorisme.

Menangani terorisme memang kompleks. Rasanya tak perlu menyodorkan teori. Bukan untuk menyederhanakan masalah.

Saya cukup pinjam ungkapan dari kenalan saya, ”Teroris itu sosok yang sudah kadung terpapar virus ’salah paham’ dan ’paham salah’.

Karena itu, pola penanganannya perlu menukik sampai pada hasil kesepahaman.”

Untuk mencapai kesepahaman yang lurus, tak perlu banyak teori yang canggih-canggih, tetapi perlu ada ”jiwa-jiwa lembut” dalam rangka mendekati napi atau mantan napi teroris serta keluarga dan jaringannya.

Ini perlu didukung kebijakan dan program yang konsisten serta kontinu. Tidak di tengah jalan ganti kebijakan.

Melawan teroris yang keras kepala,dibutuhkan”jiwa- jiwa yang telaten” dengan ditopang konsistensi kebijakan.

Ungkapan itu cukup membuat saya tersadarkan. Saya pernah baca, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mencuatkan istilah ”deradikalisasi humanis”.

Ini menyuratkan adanya arah yang lebih ”lembut” dalam pendekatan terhadap terorisme. Harapan saya, dengan kata-kata ”humanis”, tidak berhenti semata pada emblem ”kebijakan”, tetapi juga menjadi ”cantelan”secara moral- spiritual, terutama sekali bagi mereka yang terlibat dalam penanggulangan terorisme.

Salah satu ”inti” dari penanggulangan terorisme adalah deradikalisasi. Program deradikalisasi ini menyasar pada pelaku terorisme, keluarga, atau kerabat dekatnya dan juga jaringan.

Tujuannya agar proses deteksi dini dan pencegahan ideologi radikalisme dapat dilakukan secara lebih efektif.

Kebijakan ini diharapkan dapat memutus mata rantai kekerasan dan radikalisme yang berpotensi untuk tumbuh di lingkar inti pelaku terorisme, yaitu keluarga dan kerabat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com