Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi, 9 WNI Ditanyai Alasan Berangkat Haji dari Filipina

Kompas.com - 04/09/2016, 22:23 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anton Kapriatna, warga negara Indonesia ( WNI) yang menjadi saksi pemalsuan paspor di Filipina, menjelaskan sejumlah pertanyaan yang ditanyakan Pemerintah Filipina.

Anton yang saat ini berada di KBRI di Filipina menjelaskan, pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan terkait asal daerah dan tujuan para jemaah datang ke Filipina, serta alasan memilih Filipina menjadi tujuan keberangkatan untuk pergi haji.

Anton juga ditanya terkait biaya yang dikeluarkan untuk pergi haji, serta informasi travel agen yang membawa Anton dan ratusan WNI lainnya ke Filipina.

"Alasannya apa kemari (Filipina), juga ditanyakan siapa yang membawa kami kemari dan dokumen apa saja yang dibawa," ujarnya melalui sambungan video call kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (4/9/2016).

Dia mengatakan, dirinya tidak tahu bahwa agen travel menggunakan dokumen-dokumen palsu.

Anton menyebut, dirinya diberi tahu oleh kenalannya bahwa agen tersebut sudah sering memberangkatkan warga untuk pergi haji. Alasan itulah yang membuat Anton yakin menggunakan jasa agen tersebut.

Terkait paspor Filipina palsu yang digunakan Anton dan ke 176 WNI lainnya untuk berangkat haji, Anton mengatakan kalau sebelumnya para agen menjanjikan mereka dokumen haji, bukan paspor Filipina. Anton juga dijanjikan untuk langsung diberangkatkan jika telah sampai di Filipina.

"Katanya dokumen haji, tapi yang kami tahu, itu paspor waktu dikasih sama agen yang di sini (Filipina). Cuma dulu kalau kata mereka (agen), kalau sudah sampai di Filipina, Insya Allah pasti berangkat, enggak tahunya akhirnya seperti ini," ujar Anton.

Saat ini Anton dan delapan WNI lainnya masih ditahan Pemerintah untuk menjadi saksi pemalsuan paspor. Istri Anton, Epi bersama 167 WNI lainnya, Minggu siang telah dipulangkan ke tanah air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya soal Pilkada Jateng, Puan: Pacul Bisa, Ahmad Luthfi Mungkin

Ditanya soal Pilkada Jateng, Puan: Pacul Bisa, Ahmad Luthfi Mungkin

Nasional
25 Kandidat Bupati-Wali Kota Nonpartai Gugur Pencalonan

25 Kandidat Bupati-Wali Kota Nonpartai Gugur Pencalonan

Nasional
Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Nasional
Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di 'Dark Web'

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di "Dark Web"

Nasional
Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com