Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik SBY Visi Maritim Hanya Retorika, Ini Kata Jusuf Kalla

Kompas.com - 29/08/2016, 16:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons kritik mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, terkait visi maritim pemerintah.

Kalla membantah penilaian SBY bahwa visi maritim yang selama ini jadi program prioritas hanya sebatas retorika.

Ia menegaskan, berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan potensi maritim di Indonesia.

Menurut dia, tidak benar jika pemerintah lebih berat melakukan pembangunan infrastruktur di daratan.

"Karena orang tinggal di daratan otomatis yang tampak banyak di daratan. Bangun Infrastruktur kelautan juga banyak di darat," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Kalla pun menilai, visi maritim sebenarnya bukan hal yang baru disuarakan sejak zaman Jokowi-JK.

Menurut dia, fokus pemerintah pada maritim sudah dimulai sejak era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Sejak dulu ada Menteri Kelautan dan Perikanan. semenjak era Gus Dur itu selalu jadi prioritas," kata dia.

Susilo Bambang Yudhoyono mengaku setuju dengan visi maritim yang menjadi salah satu program utama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(Baca: SBY Anggap Visi Maritim Pemerintah Sebatas Retorika)

Namun, ia menilai, selama dua tahun pemerintahan berjalan, visi maritim ini baru sebatas retorika belaka.

"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim negara kepulauan, wajib hukumnya harga mati pembangunan kita berwawasan maritim. Namun, yang saya dengar, yang saya ikuti, sebatas retorika," kata SBY saat memberikan orasi ilmiah di Wisuda XV Universitas Al Azhar Indonesia, di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

"Retorika kadang diperlukan. Namun, kondisi tak akan berubah kalau hanya retorika. Without action, without policy, without actual program to be implemented," tambah Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Kompas TV Harapan Jokowi pada Pembangunan Maritim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com