Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Politik Surya Paloh dan Syahrul Yasin Limpo

Kompas.com - 26/08/2016, 19:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengundang Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem.

Momen pertemuan ini semacam reuni kecil bagi keduanya. Diketahui, Paloh dan Syahrul pernah sama-sama di Partai Golkar.

Tapi Paloh memutuskan keluar dan membikin Partai Nasdem, sementara Syahrul hingga kini masih jadi kader Golkar. 

Dalam pertemuan itu, keduanya saling melempar kesan satu sama lain. Syahrul terkenang bagaimana mereka bertukar pikiran mengenai kebangsaan semasa masih di Golkar.

(Baca: Diam-diam, Surya Paloh Temui Jokowi di Istana)

Sementara Paloh terus menggoda Syahrul seolah mengajak merapat ke partainya. Salah satu kelakar yang dilontarkan Paloh yakni soal jabatan Syahrul yang meski sudah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, tapi posisinya di Golkar masih sebagai Ketua DPD I Sulsel.

Secara tidak langsung, Paloh membandingkan dirinya yang sudah keluar dari Golkar dan menjadi petinggi di partai lain.

"Saya perhatikan baik-baik, adik saya yang sudah kenal 37 tahun ini jadi Gubernur Sulsel sudah dua kali. Tapi masih Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar," ujar Paloh berkelakar dalam sambutannya di acara pelantikan DPW Partai Nasdem Sumsel di Makassar, Jumat (26/8/2016).

"Masih ya, masih," lanjut Paloh.

Ucapannya tersebut mengundang tawa peserta acara, termasuk Syahrul. Namun, kata Paloh, perbedaan partai tak jadi soal. Yang terpenting, bagaimana menyatukan persepsi dan ideologi.

Termasuk suasana kebatinan. Saat menyinggung kata "kebatinan", Paloh kembali menyinggung Syahrul.

Ia meyakini, dalam batinnya, Syahrul masih memiliki ideologi dan pikiran yang sama dengannya meski sudah terpisah partai.

"Kalau tidak melihat suasana kebatinan, maka sia-sia perjalanan selama 30-an tahun kita," kata Paloh.

Dalam sambutannya, Syahrul menyanjung Partai Nasdem dan meyakini partai tersebut mampu membawa perubahan di Sulsel.

Paloh mengatakan, sanjungan tersebut tak hanya dalam kapasitas Syahrul sebagai gubernur dan Ketua DPD I Sumsel Partai Golkar, tapi ada semangat negarawan di sana.

(Baca: Puji Nasdem, Syahrul Yasin Limpo Malah Digoda Surya Paloh)

"Mudahan-mudah dari kebatinan ini tidak mendapat jawaban yang terlalu lama," kata Paloh tanpa menjelaskan lebih jauh maksud ucapannya itu.

Dalam acara ini, Syahrul menyaksikan dua rekan separtainya, Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) Rusdi Masse selaku Ketua DPD II Sidrap dan Ketua DPD Golkar Gowa Tenri Olle Yasin Limpo merapat ke Partai Nasdem.

Bahkan, Rusdi dilantik menjadi Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel. Ditemui usai acara, Paloh mengaku ucapannya tersebut bukan untuk mendorong Syahrul masuk ke partainya.

Ia mengaku itu hanya kelakar sebagai rekan lama. "Tidak ada mengajak. Ya terserah pak Syahrul bagaimana. Yang jelas, kami ingin Nasdem jadi partai nomor satu di Sumsel," kata Paloh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com