Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data PPATK Acuan Polri Telusuri Keterlibatan Polisi di Jaringan Freddy

Kompas.com - 18/08/2016, 11:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, pihaknya telah menerima data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana mencurigakan dari dan ke rekening Freddy Budiman.

Polri menjadikan data itu sebagai dasar untuk menelusuri ada atau tidaknya keterlibatan oknum polisi dalam melancarkan kerja Freddy.

"Kami menelusuri transaksi keuangan. Ini sedang berjalan," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

(Baca: Kepada Narapidana Lain, Freddy Budiman Suka Umbar Cerita Pejabat "Beking" Bisnisnya)

Menindaklanjuti data dari PPATK, tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Polri telah meminta keterangan sejumlah pihak. Termasuk rekan sekomplotan Freddy yang berada di penjara.

"Kita periksa orangnya Freddy, apa betul dia mendengar Freddy memberikan uang kepada petugas kita," kata Tito.

Namun, Tito enggan mengungkap data dan apa yang disampaikan PPATK dalam laporannya. Menurut dia, informasi tersebut bersifat rahasia dan dikhawatirkan akan mengganggu proses penyelidikan jika diungkap.

Ia tak ingin masyarakat tergiring opini akan informasi sumir tersebut. "Kami commit, apapun hasil PPATK akan kami klarifikasi," kata Tito.

Tito menegaskan dirinya berkomitmen tegas untuk menindak siapapun yang terlibat. Termasuk bawahannya jika ada yang terbukti melanggar. "Berikan kepercayaan kepada tim independen ini. Kalau hasilnya ada oknum terlibat kita proses," kata dia.

Dugaan adanya keterlibatan polisi dalam jaringan peredaran narkotika yang dipimpin Freddy Budiman diembuskan Koordiantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar. 

(Baca: Terkait Freddy Budiman, Tim Gabungan Temukan Informasi Tambahan dari Nusakambangan)

Haris mengaku bertemu Freddy Budiman dua tahun lalu di Lapas Nusakambangan. Kepada Haris, Freddy bercerita soal keterlibatan aparat. Bukan hanya Polri, tapi ada TNI, Badan Narkotika Nasional dan Direktorat Jenderal Bea Cukai. 

Dari situlah, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran Polri, TNI dan BNN untuk menelusuri kebenaran cerita Freddy. 

Kompas TV Polri Terus Usut Aliran Dana Freddy Budiman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com