Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlewatkan Berita Kemarin? Inilah 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 17/08/2016, 07:18 WIB

Bagi Anda yang tak sempat memonitor berita-berita kemarin, Kompas.com telah merangkum 5 berita kemarin yang layak untuk disimak. Berikut 5 berita kemarin yang mungkin terlewatkan oleh Anda.

1. Tontowi/Liliyana Tembus Final Olimpiade Rio

YVES LACROIX/BADMINTON PHOTO Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kanan)/Liliyana Natsir, ketika bertanding pada laga ketiga babak penyisihan Grup C Olimpiade Rio 2016 melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia). Tontowi/Liliyana menang 21-15, 21-11 atas Chan/Goh di Riocentri Pavilion 4, Rio de Janeiro, Sabtu (13/8/2016).
Pasangan pemain ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil melaju ke babak final Olimpiade Rio 2016 setelah mengalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei (China) pada laga semifinal, Selasa (16/8/2016).

Tontowi/Liliyana menang dengan 21-16, 21-15 pada laga yang berlangsung di Riocentro-Pavilion 4.

Laga ini merupakan pertemuan ke-19 di antara kedua pasang pemain. Sebelumnya, Zhang/Zhao mengantongi keunggulan 13-5 atas Tontowi/Liliyana.

Kemenangan kali ini membuat rekor kedua pasang pemain menjadi 13-4, dengan kondisi bahwa China masih dominan.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Inilah Ganda Campuran Malaysia Calon Lawan Tontowi/Liliyana

2. "Kami Minta Presiden Mencopot KSAU, Danlanud Soewondo, dan Komandan Paskhas TNI di Medan"

Kontributor Medan, Mei Leandha KOMPAS.com/ Mei Leandha - Aksi solidaritas ratusan jurnalis Kota Medan di depan kantor Komando Operasi Angkatan Udara I Pangkalan TNI AU Soewondo, mereka memprotes penganiayaan yang dilakukan TNI AU, Selasa (16/8/2016)
Ratusan jurnalis berbagai media di Kota Medan, Selasa (16/8/2016), melakukan aksi solidaritas. Mereka mengecam tindakan TNI AU yang menganiaya masyarakat serta dua awak media Array Argus dari Harian Tribun Medan dan Andri Syafrin Purba dari MNC TV yang sedang meliput aksi Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) Sumatera Utara.

Para wartawan yang tergabung dalan organisasi jurnalis, seperti FJPI Sumut, AJI dan PFI Medan, kemudian PWI, IJTI, dan AMCI Sumut, berjalan kaki mengantarkan karangan bunga ke kantor Komando Operasi Angkatan Udara I Pangkalan TNI AU Soewondo di Jalan Imam Bonjol Medan.

Mereka bergantian berorasi, kemudian meletakkan karangan buka serta poster-poster berisi kecaman di depan kantor milik TNI AU tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

3. Pria Ini Hadiahi Istrinya Video Ucapan Ulang Tahun dari Ahok

Jessi Carina Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berfoto bersama warga, Bayu Suwandi, yang ingin memberi hadiah ulang tahun berupa video ucapan dari Ahok untuk istrinya, Selasa (16/8/2016).
Pada Selasa (16/8/2016) pagi, seorang warga Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, menunggu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di pendopo Balai Kota DKI Jakarta.

Berbeda dengan kebanyakan warga yang menemui Basuki di Balai Kota untuk menyampaikan keluhannya, pria yang bernama Bayu Suwandi itu datang dengan membawa karton bertuliskan "Happy B'day istriku Yeny F. Kokoh sayang kamu ya.. Selamanya..".

Saat Basuki menghampirinya, Bayu langsung bersalaman dengan pria yang dikenal dengan nama Ahok itu.

Ia kemudian mengajak Ahok berfoto bersama. "Pak, ini besok istri saya ulang tahun. Kalau boleh mau minta ucapannya," ujar Bayu kepada Ahok.

Baca berita lengkapnya di sini.

4. Pembunuh Ulama di New York Tertangkap, Berawal dari Kasus Tabrak Lari

New York Police Department/Handout via REUTERS Sketsa wajah pelaku penembakan seorang ulama dan asistennya di Kota New York.
Kepolisian New York, pukul 18.30 waktu setempat, Senin atau Selasa pagi WIB (16/8/2016) memastikan bahwa pelaku penembakan ulama asal Banglades telah tertangkap.

Kepala Detektif Kepolisian New York Robert Boyce, seperti dilansir Associated Press,  menyebut pelaku diketahui berusia 36 tahun.

Penangkapan terduga pelaku ini terkesan tak sengaja. Pelaku yang tak diungkapkan identitasnya, terlebih dahulu ditangkap karena kasus tabrak lari.

Diduga, mobil yang digunakan untuk kabur dari lokasi penembakan menabrak seorang pesepeda, tak jauh dari kawasan Brooklyn.

Baca selengkapnya di sini.

5. Arcandra Bicara soal Pemberhentian dan Tudingan Pengkhianat Negara

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Arcandra Tahar harus berhenti dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral setelah 20 hari dilantik. Dia diberhentikan Presiden Joko Widodo karena isu kepemilikan dua kewarganegaraan: Amerika Serikat dan Indonesia.

Apalagi ada beberapa pihak yang menuding dirinya sebagai pengkhianat negara. Namun, Arcandra berupaya tenang menghadapi semua itu.

“Sudah banyak berita yang bercerita profil saya seorang pengkhianat, berita yang menyebutkan sosok saya tidak jujur," kata Arcandra lewat sambungan telepon, Selasa (16/8/2016) dini hari.

Menurut dia, pemberitaan yang memojokkannya tersebut bergulir begitu saja, tanpa ada klarifikasi kepadanya. "Saya rasa banyak pemberitaan yang tidak melakukan klarifikasi,” ujar Arcandra yang sudah 20 tahun tinggal di Amerika Serikat ini.

Baca selengkapnya di sini.

Anda juga bisa menelusuri berita-berita terkait Arcandra Tahar di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com