Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Instruksikan PDI-P Terlebih Dahulu Fokus ke Pilkada Selain Jakarta

Kompas.com - 12/08/2016, 16:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) fokus untuk menentukan calon kepala daerah di sejumlah daerah. Namun DKI Jakarta tak jadi prioritas.  

Hal ini sesuai dengan instruksi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Ketum menginstruksikan agar DPP PDI-P berkonsentrasi pada pengajuan pasangan di daerah-daerah terlebih dahulu," kata Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno usai rapat di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Dalam rapat hari ini misalnya, lanjut Hendrawan, ada 27 daerah yang dibahas. Hasilnya, PDI-P sudah menyepakati calon yang akan diusung di Papua Barat, Sulawesi Barat dan Banten.

"Karena tak adil pemberitaan-pemberitaan Pilkada di daerah sepi, media massa lebih berkonsentrasi di DKI," tambah Hendrawan.

Saat ditanya apakah sikap PDI-P yang akan fokus ke daerah selain Jakarta ini karena masih menunggu sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Hendrawan tak menjawabnya.

Namun ia mengakui di DKI Jakarta PDI-P masih melihat dinamika yang ada. "Sambil menunggu karena DKI sangat dinamis," kata dia.

PDI-P hingga kini masih belum mengusung satu namapun untuk Pilkada DKI Jakarta. Sejumlah nama masih digodok di tingkap DPP. Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah salah satu yang dipertimbangkan.

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, skema memasangkan Ahok-Djarot Saiful Hidayat untuk maju di Pilkada DKI Jakarta bukan hal baru.

(Baca: Wasekjen PDI-P: Ahok-Djarot Skema Lama PDI-P)

PDI-P, kata Basarah, sudah mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak Ahok maju ke Pilgub DKI 2012 bersanding dengan Joko Widodo. Djarot adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDI-P.  

Kompas TV Apa Langkah PDI-P di Pilkada DKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com