Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Berpeluang Ikut Dukung Rano Karno Jadi Cagub Banten

Kompas.com - 05/08/2016, 14:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus menjalin komunikasi untuk menggalang koalisi di Pilkada Banten tahun depan.

Meski belum mencapai kata sepakat, namun PPP berpeluang ikut mengusung Rano Karno jadi calon gubernur. Rano adalah gubernur petahana yang juga kader PDI-P.

"Arahnya memang opsi pertama PPP berkoalisi dengan PDI-P. Yang kami dengar PDI-P akan mengusung Rano Karno," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Jika koalisi direalisasikan, lanjut Arsul, maka PPP akan mengusung calon wakil gubernur. Beberapa nama telah disiapkan, baik dari kader internal maupun pensiunan birokrat.

"Mardiono kalau dari dalam. Ada Wakil Ketua DPRD Muflihah. Dari luar ada, misalnya masyarakat NU Banten mengusulkan Wali Kota Cilegon (Tb Imam Ariyadi), ada juga satu mantan birokrat," kata Arsul.

Arsul mengatakan, calon kepala daerah yang diusung harus punya kemampuan pemerintahan yang mumpuni. "Sebab di Banten agak gawat juga," imbuhnya. Adapun untuk Pilgub Banten, PPP mengantongi delapan kursi sedangkan PDI-P 15 kursi.

Untuk diketahui, jumlah kursi di DPRD Banten sebanyak 85 kursi.

UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada mengatur, partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusung calon kepala daerah apabila mengantongi 20 persen kursi di DPRD atau 25 persen suara sah di pemilu legislatif.

Sebelumnya, beberapa nama disiapkan PPP untuk diusung di Pilkada Banten. Selain nama Mardiono, seorang pengusaha di Banten, ada juga nama Dimyati Natakusumah, kader PPP.  

Kompas TV Megawati Hadiri Pelantikan Pengurus PPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com