Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektivitas Koalisi Jokowi

Kompas.com - 02/08/2016, 09:59 WIB

Koalisi Jokowi dapat dinilai efektif apabila dapat mengantarkan percepatan ekonomi dan pembangunan hingga mencapai target angka pertumbuhan tersebut.

Kriteria umum yang dapat kita pakai untuk pencapaian target agenda pemerintahan ini adalah Nawacita yang menjadi slogan sekaligus janji kampanye Jokowi sebagai presiden. Jika sebagian besar Nawacita itu dapat dicapai, dapat dikatakan koalisi Jokowi cukup efektif.

Koalisi besar sistem presidensial

Karena sifat koalisi sistem presidensial tidak sesolid atau sekohesif koalisi sistem parlementer, maka koalisi besar memang diperlukan.

Jadi, bukan sekadar minimum winning coalition atau yang kita kenal dengan koalisi ramping. Koalisi besar itu sendiri dimungkinkan karena kebijakan dan sikap politik partai-partai tersebut umumnya pragmatis.

Jadi, partai-partai di satu sisi tidak kesulitan melakukan kompromi, tetapi di sisi lain juga mudah berpisah jalan.

Dampak dari hal ini adalah tidak ada garansi 100 persen bahwa semua kebijakan presiden akan didukung penuh oleh anggota-anggota koalisi.

Partai-partai anggota koalisi sangat mungkin—karena kepentingan pragmatis—dalam isu tertentu lalu membelot dan tidak mendukung presiden.

Dengan koalisi besar, presiden tidak bergantung pada partai tertentu karena tidak ada yang dominan.

Dalam kasus koalisi Jokowi, misalnya partai PDI-P membelot dalam satu kebijakan, maka presiden masih bisa mengandalkan Golkar dan partai menengah-kecil lainnya.

Ini berbeda dengan ketika koalisi Jokowi masih ramping saat belum ditambah PAN dan Golkar. Ketika itu, bahkan kalau partai seperti PKB membelot, presiden akan kesulitan meloloskan kebijakannya.

Dengan koalisi besar juga, partai-partai yang mau membelot menjadi berpikir ulang karena pembelotan itu tidak akan efektif menekan presiden. Jadi, dengan koalisi besar, justru efektivitas koalisi presidensial lebih dimungkinkan.

Tentu saja ada kemungkinan di mana partai-partai besar dalam koalisi, seperti PDI-P dan Golkar, secara bersama-sama membelot dan tidak mendukung kebijakan tertentu dari presiden.

Di sinilah diperlukan kepiawaian presiden dalam memimpin, dibarengi ketegasannya dalam berhubungan dengan partai-partai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com