Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Komisioner KPI Ini Usulkan Ada Klinik Etika Penyiaran untuk Artis

Kompas.com - 18/07/2016, 16:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agus Sudibyo, mengusulkan agar diadakan klinik etika penyiaran untuk artis, presenter, dan pengisi acara lainnya yang sering muncul di layar televisi. Pengiklan juga termasuk jika memang diperlukan.

Menurut dia, literasi media tak hanya diajarkan untuk masyarakat, tetapi juga bagi pengisi acara dan pengiklan. Hal tersebut menyusul maraknya program televisi yang dinilai tidak mendidik, tetapi justru mendapatkan rating yang tinggi.

"Kan kebanyakan artis pahamnya TV itu institusi bisnis. Itu harus diajarkan di kursus. Literasi media bukan hanya untuk masyarakat," ujar Agus seusai uji kepatutan dan kelayakan komisioner KPI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/7/2016).

(Baca: Kontroversi Tayangan "Pria Kewanitaan" dan Kebebasan Berekspresi)

"Pengiklan juga dididik agar lebih selektif. Acara agresif juga dengan sendirinya akan mati kalah enggak ada iklan," kata dia.

Saat ini, banyak konten dalam program televisi yang dianggap tak mendidik. Hal tersebut menjadi salah satu isu yang disinggung dalam uji kepatutan dan kelayakan Komisioner KPI di ruang rapat Komisi I DPR.

Isu lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT) yang beberapa waktu lalu sempat hangat diperbincangkan juga menjadi materi dalam uji seleksi tersebut.

Agus mengatakan, dirinya bukan setuju atau tidak menyetujui adanya konten berbau LGBT pada program televisi, tetapi pengemasan program harus dibawakan secara hati-hati agar tak menimbulkan kesalahpahaman.

(Baca: Aktivis HAM: Surat Edaran KPI Diskriminasi LGBT)

Oleh karena itu, jika nantinya klinik etika penyiaran dapat diwujudkan, maka bisa dijadikan media diskusi agar konten yang ditampilkan tak menyimpang.

"Kalau saya lihat belum pernah ada acara yang secara langsung menayangkan LGBT. Yang ada adalah variety, reality show, beberapa pemainnya berperilaku yang diartikan sebagai LGBT. Itu yang harus diperbaiki," tutur Agus.

Tolak penyebaran LGBT

Sementara itu, calon komisioner KPI lainnya, Ade Bujaerimi, menegaskan televisi harus bersih dari tayangan LGBT. Untuk menekan penyebaran LGBT, lanjut dia, perlu dilakukan pembinaan.

"Bangsa melihat tontonan yang tidak sehat dan mendidik. Kita larang ada kampanye LGBT di TV," ucap Ade.

Adapun calon lainnya, Arif Adi Kuswardono, mengutarakan hal serupa. Menurut dia, tidak semua hal bisa terakomodasi di layar kaca. Tak hanya LGBT, tetapi juga kekerasan dan pemerkosaan.

Dia pun menyatakan akan memberikan rincian tambahan dari surat edaran KPI soal larangan pria bergaya kewanitaan, jika nantinya terpilih sebagai komisioner KPI.

"Seandainya saya terpilih, itu kejelasan saja. Di layar yang seperti itu kemudian tema-tema LGBT pada program dengan klasifikasi hiburan dan reality show tidak boleh," kata Arif.

Sebanyak 27 orang berupaya untuk memikat hati anggota Komisi I DPR. Mereka akan memperebutkan sembilan kursi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia.

Sembilan nama itu akan menggantikan komisioner KPI periode 2013-2016 yang habis masa tugasnya pada 27 Juli 2016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com