JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini dirinya memiliki tanggung jawab besar dalam menyelesaikan tiga masalah besar yang terdapat dalam tubuh Polri.
Tito menuturkan, ada serangkaian persoalan yang membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi semakin menurun.
"Memang masih ada problema di tubuh Polri yaitu perilaku korup, kekerasan eksesif, dan sikap arogan yang menjadi perhatian saya sebagai Kapolri," ujar Tito saat menghadiri acara silaturahim Idul Fitri 1437 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Senin (18/7/2016).
"Itu tugas saya agar publik kembali percaya," kata dia.
Tito pun berharap usahanya untuk melakukan reformasi di tubuh Polri tersebut mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Terlebih, kata Tito, dirinya perlu mendapatkan dukungan dari organisasi masyarakat Islam besar seperti Muhammadiyah agar upaya reformasi dapat berjalan sesuai harapan masyarakat.
Oleh sebab itu, dia mengajak Muhammadiyah untuk menjadi mitra strategis Polri sebagai bagian dari usaha pengawasan masyarakat terhadap kinerja Polri.
"Saya harapkan dukungan bapak ibu sekalian. Kalau tidak ada dukungan masyarakat maka akan percuma," ucap Tito.
Sementara itu ditemui secara terpisah, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak mengapresiasi niat baik Tito Karnavian melibatkan organisasi Muhammadiyah dalam melakukan reformasi Polri.
Menurut dia, pasca-reformasi 1998, salah satu hal yang gagal dilakukam adalah melakukan perubahan dan pembenahan di institusi kepolisian.
Dia berharap Tito akan memenuhi janjinya tersebut dan lebih terbuka terhadap kritik masyarakat dalam memimpin Polri.
"Saya menyambut baik janji Pak Tito untuk mereformasi Polri. Saya harap Pak Tito lebih terbuka terhadap kritik dari masyarakat," ujar Dahnil.