Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Husni Letakkan Dasar Penyelenggaraan Pemilu Jurdil dan Akuntabel

Kompas.com - 08/07/2016, 16:33 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto merasa sangat kehilangan atas berpulangnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik, Kamis (7/7/2016).

Hasto menilai mendiang Husni meletakkan dasar penyelenggaraan pemilu yang lebih jujur, adil, dan akuntabel.

"Terobosannya untuk menjadikan dokumen Berita Acara Perolehan Suara C1 diakses oleh publik melalui sistem IT KPU merupakan terobosan yang sangat penting," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/7/2016).

(Baca: Jenazah Ketua KPU Husni Kamil Manik Dimakamkan)

Menurut Hasto, di bawah kepemimpinan Husni, KPU mampu memperkuat penyelenggaraan pemilu yang lebih demokratis dan berintegritas. Berkat Husni pula, kata dia, dokumen C1 yang dapat diakses publik meminimalisasi kecurangan pemilu.

"C1 menjadi begitu mudah diakses sehingga penghitungan cepat hasil pemilu dapat dilakukan dengan dokumen otentik yang mampu meminimalkan kecurangan pemilu," ucap Hasto.

Hasto mengungkapkan, pertemuan terakhirnya dengan Husni adalah saat buka puasa bersama di kediaman Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta.

Saat itu, Hasto menyampaikan apresiasi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri atas kepemimpinan Husni di KPU. Saat itu, secara kebetulan Hasto dan Husni duduk bersebelahan. Kepada Hasto, Husni ingin komisioner KPU untuk Pemilu 2019 sebaiknya tidak diisi orang baru.

"Demi kesinambungan pengalaman, maka sebaiknya ada personel KPU dari periode saat ini, yang karena pengalaman dan kompetensinya, dapat dipertahankan sebagai komisioner KPU," tutur Hasto. 

Hasto mengatakan, Husni menaruh perhatian besar agar tradisi pemilu yang demokratis dan berintegritas terus dibangun serta diperkuat secara sistemik. 

Husni wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis pukul 21.00 WIB. Awalnya almarhum mengeluhkan bisul di bagian kakinya pada Rabu (6/7/2016), tepat hari raya Idul Fitri 1437 H.

(Baca: Di Tangan Husni, KPU Dinilai Jadi "Benchmark" Pemilu di Mata Internasional)

Husni sempat mendapat penanganan medis di salah satu rumah sakit dekat rumahnya. Namun, dokter menyarankan pergi ke rumah sakit yang lebih besar lantaran kadar gulanya tinggi.

Pihak keluarga lalu membawa Husni kembali ke rumah, kemudian membawa ke RSPP. Di RSPP, Husni langsung masuk ke IGD dan kemudian dpindahkan ke ICU.

Kadar gulanya kembali meningkat saat diperiksa di sana. Pada Kamis sekitar pukul 20.50 WIB, keadaan Husni kian memburuk. Bahkan, komunikasi Husni dengan keluarga dan tamu tiba-tiba berhenti.

Kompas TV Kenal Lebih Dekat Sosok Husni Kamil Manik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com