Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Husni Kamil Manik, Mencairkan Suasana Rapat Genting dengan Kelembutan

Kompas.com - 08/07/2016, 11:02 WIB
Amir Sodikin

Penulis

Namun, dengan berbekal aplikasi yang dimiliki PDI-P, mereka menyebutnya sebagai DPT Analyzer, PDI-P tetap menemukan berbagai potensi masalah yang bisa digunakan menelikung peserta pemilu.

Berdasarkan hasil DPT Analyzer milik PDI-P, dari 186.165.884 data pemilih dalam DPT yang diberikan KPU kepada parpol dengan asumsi bahwa 10,4 juta data bermasalah telah dibersihkan KPU, ternyata masih terdapat 22,1 juta pemilih bermasalah dengan 7 jenis masalah dan 47,4 juta pemilih bermasalah dengan 10 jenis masalah.

”Terus terang kami belum bisa menerima rekap ini. Bersihkanlah data ini hingga relatif tak bermasalah. Logistik tak ada masalah, anggaran enggak masalah, mungkin perlu ditambah dan kita punya komitmen untuk mendukung,” kata Arif.

Komentar dari Arif itu bak geledek di siang bolong. Kritik keras itu seolah menjadi energi positif bagi KPU untuk terus-menerus menyempurnakan DPT.

Masih banyak kekurangannya, namun DPT yang online yang bisa diakses terbuka masyarakat melalui Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) itu akhirnya menjadi salah satu warisan terbaik KPU hingga kini.

Beberapa hari setelah sidang itu, kepada wartawan Husni mengungkapkan, sebenarnya pihaknya bisa saja mematahkan argumentasi Arif saat itu di depan banyak peserta. Namun, pihaknya tak mau melakukannya secara frontal atau terbuka.

Sikap frontal yang mempermalukan lawan bicara, bisa membuat situasi bertambah panas dan kontraproduktif bagi KPU yang berusaha merangkul semua pihak agar percaya kepada kredibiltas KPU.

Kita berharap, para komisioner KPU lainnya mewarisi tangan dingin Husni dalam merawat berbagai perbedaan pandangan yang ada.

Baca pula: Mengenang Husni Kamil Manik, Kiprah Sang Pengawal Demokrasi Itu Telah Paripurna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com