JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa pun yang mengenal Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik akan sependapat bahwa pria yang tutup usia pada umur 40 tahun tersebut adalah pribadi yang tenang dan berwatak lembut, tetapi tetap berwibawa.
Menjadi Ketua KPU selama empat tahun terakhir sudah pasti bukan suatu hal yang mudah. Keputusan KPU sering kali menjadi bahan kritikan, terutama bagi pihak-pihak yang kalah dalam hasil perhitungan pemilihan umum.
Meski demikian, alumnus Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, tersebut selalu mampu melewati berbagai tantangan yang menghadang.
Husni yang selalu tampil dengan potongan rambut klimis dan tertata rapi tersebut selalu lancar dalam berkomunikasi.
"Bapak selalu memberikan penjelasan secara kronologis dan mengarah pada titik temu serta jalan keluar," ujar Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, Kamis (7/7/2016).
(Baca: Jimly: Husni Kamil Manik, Pemimpin yang Cemerlang dan Bertangan Dingin)
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie, yang cukup dekat dengan Husni, mengatakan, semasa memimpin KPU, Husni mampu mengatasi berbagai persoalan dengan baik.
Sikapnya yang tenang dan penuh kesabaran dinilai kunci dalam mengatasi berbagai masalah.
"Sikapnya sangat tenang, sabar, rasional, dan komunikatif, membuat proses pelaksanaan tugas menjadi lancar, dan selalu mendapat solusi atas masalah yang dihadapi," kata Jimly.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto juga mengatakan hal senada. Husni, menurut Novanto, dikenal sebagai sosok pemimpin yang penuh inspirasi dan komunikatif, dengan kepribadian yang sederhana dan bersahaja.
Hal itu yang membuat siapa pun akan nyaman berada di dekat Husni. (Baca: Ketua Bawaslu: Husni Kamil Ingin Masyarakat Sadar Politik)
Tak hanya di mata pejabat atau rekan kerjanya, di pandangan awak media, Husni juga dikenal sebagai pribadi yang ramah dan berwibawa.
Husni adalah pejabat yang mudah dihubungi dan senang jika diwawancarai. Dalam berbagai kesempatan, Husni tidak berkeberatan untuk memberi penjelasan kepada wartawan.
Khususnya, saat ditanya perihal teknis dalam penyelenggaraan pemilihan umum presiden maupun pemilihan kepala daerah.
Husni Kamil Manik dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pukul 21.00 WIB. Husni wafat setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina sejak Kamis pagi.
Husni wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis pukul 21.00 WIB. Awalnya almarhum mengeluhkan bisul di bagian kakinya pada Rabu (6/7/2016), tepat hari raya Idul Fitri 1437 H.
Husni sempat mendapat penanganan medis di salah satu rumah sakit dekat rumahnya. Namun, dokter menyarankan pergi ke rumah sakit yang lebih besar lantaran kadar gulanya tinggi.
Pihak keluarga lalu membawa Husni kembali ke rumah, kemudian membawa ke RSPP. (Baca: Ini Perjalanan Husni Kamil Manik Semasa Hidup)
Di RSPP, Husni langsung masuk ke IGD dan kemudian dpindahkan ke ICU. Kadar gulanya kembali meningkat saat diperiksa di sana.
Pada Kamis sekitar pukul 20.50 WIB, keadaan Husni kian memburuk. Bahkan, komunikasi Husni dengan keluarga dan tamu tiba-tiba berhenti.
Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Siaga Raya, Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan. Rencananya, Jenazah Husni akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, siang nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.