Dimulai dari Kota Malang
Kehadiran Khofifah di Kota Malang, Senin, adalah meluncurkan konsep baru penyerahan bantuan ini. Pencairan bantuan PKH tahap kedua di kota itu sudah menggunakan program itu.
Rencananya, dalam dua bulan ke depan konsep ini sudah bisa digunakan di kabupaten dan kota lain di seluruh Indonesia.
Di Kota Malang, saat ini juga sudah ada dua e-warung Kube. Targetnya, pada 2017 sudah akan ada minimal 3.000 e-warung di seluruh Indonesia.
"Paling tidak dua bulan lagi sudah ada agen-agen di 34 kabupaten dan kota di indonesia," ujar Khofifah lagi.
Setelah kegiatan peluncuran ini, Khofifah juga menghadiri pencairan dana PKH tahap kedua di Kabupaten Malang, di Pendopo Bupati Malang di Desa Panggung Rejo, Kecamatan Kepanjen.
"Di Kabupaten Malang dana bansos masih berbentuk tunai. Namun segera dipersiapkan untuk jadi non-tunai. Bertahap, saya harap agen-agen sudah siap jadi sentral layanan bansos nontunai," kata Khofifah.
Tercatat ada 31.887 keluarga penerima PKH di Kabupaten Malang, dengan jumlah bansos senilai Rp 55,112 miliar.
Sementara itu, Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Harry Hikmat, menambahkan, kabupaten kota lain sudah diminta untuk bersiap segera mengadopsi sistem non-tunai ini.
Namun, lanjut Harry, pada tahap awal konsep bantuan non-tunai menjadikan wilayah perkotaan sebagai target awal. Alasannya, sebut dia, infrastruktur perbankan di perkotaan sudah lebih siap untuk menjalankannya.
"Di wilayah perkotaan, perbankan sudah lebih memungkinkan untuk layanan keuangan digital," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.