"Tembakau merupakan komoditas strategis Indonesia dan tembakau kita memiliki sejarah terbaik di dunia. Tapi, di sisi lain, ada pihak asing yang ingin mengembangkan industri rokok putih di Indonesia," kata Firman, di Kompleks Parlemen, Selasa (10/2/2015).
(Baca: RUU Pertembakauan Masuk Prolegnas Prioritas, Ini Alasan Anggota Baleg DPR)
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, banyak pihak yang berupaya agar pembahasan RUU Pertembakauan gagal. Hal ini, menurut dia, tak terlepas dari upaya persaingan usaha di antara produsen rokok.
Padahal, pembahasan RUU ini sengaja dijadikan prioritas untuk melindungi industri tembakau, khususnya para petani dalam negeri.
Sedangkan inisiator RUU Pertembakauan Taufiqulhadi menjelaskan mengenai pembahasan RUU Pertembakauan yang dilakukan di hotel, dan bukan di Gedung DPR.
Taufiq menyatakan hampir sebagian besar anggota Baleg yang juga bertugas di Komisi III DPR merasa lelah setelah seharian penuh mengikuti rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon tunggal Kapolri , Komisaris Jenderal Tito Karnavian pada Kamis (23/6/2016) kemarin.
(Baca: Beralasan Banyak Anggota Kelelahan, Baleg DPR Bahas RUU Tembakau di Hotel)
"Jadi karena konsinyering ini akan berlangsung sampai malam sekali, makanya sama teman-teman sekalian diadakan di hotel supaya selesai rapat bisa langsung tidur," ujar Taufiq.
Dia pun mengatakan alasan pemilihan tempat rapat di hotel bukan karena ingin menyembunyikan sesuatu dari publik.
"Sama sekali tidak ada yang hendak kami sembunyikan dari publik, rapat ini pun murni dihadiri oleh Baleg DPR dan inisiator saja, tidak ada pihak perusahaan rokok yang hadir," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.