Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tito Karnavian, Pemuda Cerdas dari Palembang yang Pilih Jadi Polisi

Kompas.com - 17/06/2016, 17:13 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Ingin meringankan beban orangtua. Itu alasan utama Tito Karnavian muda saat memutuskan untuk menempuh studi di Akabri.

Alasan sederhana yang ternyata menjadi jalan kesuksesan Tito menjadi calon tunggal kepala Polri pilihan Presiden Joko Widodo saat ini.

Achmad Saleh (77), ayahanda Tito, masih ingat betul peristiwa 32 tahun lalu saat dia melepas anak keduanya itu berangkat ke kampus Akabri di Magelang, Jawa Tengah.

Anak kedua dari empat bersaudara yang baru lulus dari SMAN 2 Palembang, Sumsel, itu berangkat ke Magelang membawa bekal uang Rp 12.000. Pada masa itu, uang Rp 12.000 tak bisa dikatakan kecil mengingat harga bensin Rp 350 per liter dan harga emas Rp 10.000 per gram.

TRIBUNEWS / HERUDIN Tito Karnavian saat masih menjabat Kapolda Metro Jaya dan berpangkat Inspektur Jenderal, memberikan rilis kasus pembunuhan bocah di dalam kardus, di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Sabtu (10/10/2015).
Tito berangkat ke Magelang untuk memulai pendidikan dasar Akabri.

(Baca: Badrodin: Jangan Ragukan Tito Karnavian, Sudah Lihat Hasilnya Bagaimana)

Pada tahun 1980-an, semua taruna Akpol dan Akademi Angkatan Darat, Udara, dan Laut wajib menjalani pendidikan dasar di Akabri di Magelang selama beberapa bulan. Setelah itu, mereka baru disebar ke akademi sesuai dengan pilihan awal.

"Pada saat itu, Tito juga diterima di univertas seperti UGM, STAN, dan Fakultas Kedokteran Unsri. Namun, Tito memilih Akabri. Saya ingat betul Tito pernah bilang ke saya, dia ingin meringankan beban ayahnya," ujar Achmad Saleh kepada Tribun Sumsel (Warta Kota Network).

(Baca: Tunjuk Tito Jadi Calon Kapolri, Ini Harapan Jokowi)

Tito paham betul jika dirinya memaksakan diri masuk universitas, tanggungan ayahnya akan semakin berat.

Tak hanya uang kuliah, Tito juga pasti membutuhkan uang saku bulanan, hingga sewa kamar kos. Sementara jika memilih Akabri, semua biaya itu tak perlu disiapkan ayahnya.

Tito menyelesaikan pendidikan di Akpol tahun 1987 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Penghargaan ini hanya diberikan kepada lulusan terbaik pada setiap angkatan.

Anak yang ulet dan disiplin

Melihat kesuksesan anaknya menempuh studi dengan cemerlang dan bisa menjadi jenderal bintang tiga termuda, Achmad Saleh pun bangga bukan main. Semua doanya terjawab saat memberikan nama sang putra, Tito Karnavian.

Nama "Tito" diambil dari nama Presiden Yugoslavia, Josep Bros Tito, yang dikenal sebagai pemimpin negara yang disiplin serta disegani pada zamannya.

Kata "Karnavian" mengacu pada sebuah karnaval mahasiswa yang ditangani Achmad pada detik-detik menjelang kelahiran putranya.

(Baca: Jadi Calon Tunggal Kapolri, Ini Sepak Terjang Tito Karnavian)

Di balik nama itu, tersemat asa, agar pada masa mendatang, Tito Karnavian dapat menjadi pemimpin yang disiplin dan disegani.

"Itu harapan saya. Sejak dia kecil, saya memang berharap dia bisa menjadi pemimpin," kata Achmad Saleh yang merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya itu.

Tito kecil tumbuh seperti anak-anak pada umumnya. Namun, dari kecil itu, sudah terlihat sifat Tito yang  sangat disiplin.

Jika ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, Tito akan langsung mengerjakannya tanpa menunda. Tito pun tetap fokus menyelesaikan tugas tanpa tegiur ajakan teman-temannya untuk bermain.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com