BATANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak mempersulit proses pembebasan lahan. Kepala Negara ingin proses pembebasan lahan berlangsung cepat.
"Saya minta setiap pembebasan lahan itu bisa dibicarakan baik-baik. Jangan 'eyel-eyelan' biar cepat rampung, cepat selesai," ujar Jokowi saat meresmikan percepatan pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang, Jumat (17/6/2016).
(Baca: Jokowi Resmikan Percepatan Tol Batang-Semarang)
Namun demikian, dia juga minta pemerintah daerah atau pihak swasta yang mengurus pembebasan lahan tak mengabaikan aspirasi warga.
Jokowi mengatakan bahwa banyak proyek infrastruktur yang dimulai puluhan tahun lalu namun tidak kunjung rampung hingga saat ini hanya lantaran terhambat pembebasan lahan.
Salah satunya adalah proyek jalan Tol Batang-Semarang yang diresmikan Jokowi, tadi pagi.
"Proyek ini harusnya sudah dimulai sejak 20 tahun lalu. Tapi tidak bisa diteruskan karena masalah pembebasan lahan. Yang lain itu juga begitu, entah bangun jalan, pelabuhan, atau airport. Pembebasan lahan ini selalu menjadi masalah," ujar Jokowi.
Jokowi pun mengingatkan, saat ini Indonesia telah memasuki era persaingan global di mana pertumbuhan ekonomi menjadi keunggulan.
(Baca: Jokowi Larang Uang Kompensasi Pembebasan Lahan untuk Beli Mobil dan Motor)
"Negara lain sudah buat jalan tol puluhan ribu kilometer, jalur kereta api ribuan kilometer. Kita baru mau bikin tol di Jawa saja ya sampai saat ini belum rampung-rampung, belum bisa nyambung-nyambung," ujar dia.
Dengan kesiapan infrastruktur yang baik, dia yakin pertumbuhan ekonomi naik signifikan. Jokowi pun yakin Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana meresmikan percepatan proyek pembangunan Tol Batang-Semarang, Jumat (17/6/2016) pagi.
"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, dengan ini percepatan pembangunan ruas Tol Batang-Semarang, dimulai," ujar Jokowi sambil menekan tombol sirine.
Acara peletakan batu pertama itu dilakukan di Desa Pasekarat, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Lokasi itu adalah titik awal dilaksanakannya proyek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.