Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Penjual Nasi Saeni dan Kritik Atas Intoleransi

Kompas.com - 13/06/2016, 07:35 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saeni (53), pemilik warung makan di Kota Serang, Banten, hanya bisa menangis ketika dagangannya disita aparat Satuan Polisi Pamongpraja PP Pemkot Serang, Jumat (10/6/2016).

Saeni dianggap melanggar aturan dalam Surat Edaran Pemerintah Kota Serang mengenai larangan warung buka siang hari di Bulan Suci Ramadhan sebelum pukul 16.00 WIB.

Dalam video hasil liputan Kompas TV, tampak Saeni menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun, tangisan ibu tersebut tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangan Saeni.

Dalam razia itu, petugas juga menertibkan puluhan warung makan yang buka siang hari. Semua dagangannya disita.

Sementara itu, beberapa pemilik warung beralasan buka siang hari karena tidak tahu ada imbauan larangan buka siang hari di bulan Ramadhan. Sebagian lagi buka warung karena butuh uang untuk menghadapi Lebaran. Tayangan itu pun tersebar luas di tengah masyarakat melalui media sosial.

(Baca: Ibu Ini Menangis saat Dagangannya Disita karena Berjualan Siang Hari di Bulan Ramadhan)

Sosok Saeni menjadi bahan perbincangan di kalangan para netizen. Sebagian besar bersimpati kepada Saeni.

Salah seorang netizen yang tinggal di Jakarta bernama Dwika Putra berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membantu para penjual makanan yang dirazia Satpol PP tersebut.

Lewat akun Twitter-nya, Dwika mengajak netizen untuk menyumbang melalui nomor rekening miliknya.

"Pukul 24.00 WIB kurang kemarin, saya langsung cari ATM buat kosongin rekening saya, saya sisakan Rp 400.000. Saya share nomor (rekeningnya) kalau ada yang mau donasi untuk ibu itu silakan," ujar Dwika saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/6/2016).

Dwika mengatakan dia hanya berniat membantu seorang ibu yang kehilangan mata pencahariannya, tidak mau berpikir mengenai peraturan daerah yang memuat aturan untuk warung nasi itu. Dia juga tidak peduli dengan masalah agama yang terkandung di dalamnya.

(Baca: Penggalangan Dana Ditutup, Donasi untuk Ibu Pemilik Warung Makan Tembus Rp 265 Juta)

"Saya cuma lihat ibu itu kehilangan mata pencahariannya setidaknya hari itu. Lihat kejadian itu saya mau bantu," ujar Dwika.

Dwika pun menuturkan bahwa, upaya penggalangan dana mendapat tanggapan positif. Bisa dikatakan, netizen bersatu padu untuk membantu sang ibu. Per pukul 12.00 WIB, Minggu (12/6/2016), Dwika sudah menutup donasi tersebut.

Dalam laporannya yang terbaru, Dwika menyebutkan telah menerima sebanyak 2.427 donasi. Total uang yang terkumpul sebanyak Rp 265.534.758.

Rencananya, bukan hanya Saeni yang akan diberi bantuan. Bantuan juga akan diberikan kepada penjual nasi lainnya yang menjadi terkena razia Satpol PP.

Halaman:


Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com