JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengaku bahwa partainya memang telah menyiapkan beberapa nama untuk mengisi posisi di Kabinet Kerja jika nantinya diminta Presiden Joko Widodo ketika melakukan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II.
"Ada beberapa nama yang kami siapkan," ujar Agung pada acara buka puasa bersama Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 di kediamannya di Bilangan Jakarta Timur, Minggu (12/6/2016).
Namun, ketika ditanya jumlah nama yang disiapkan, Agung menolak mengungkapkan. Ia mengatakan, reshuffle sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden.
(baca: Jokowi: Ah, Saya Jadi Ingat "Reshuffle" Kabinet...)
Ketika ditanya apakah persiapan calon menteri itu berdasarkan permintaan Presiden atau murni inisiatif Golkar, Agung mengaku langkah itu inisiatif Golkar.
"Ya, sekadar kami siapkan saja, ya layaknya menyiapkan calon gubernur dan kepala daerah lah, kan tidak masalah," ujar dia.
(baca: Soal "Reshuffle" Kabinet, Luhut Pastikan Jokowi Tak Terpengaruh Tekanan dari Luar)
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku tidak memikirkan perombakan kabinet. Setya juga tidak memusingkan berapa kursi menteri yang akan didapatkan Golkar jika perombakan kabinet terjadi dalam waktu dekat.
"Reshuffle hak prerogatif presiden. Dalam mendukung, Golkar tidak memikirkan masalah reshuffle," ujar Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
"Saya sangat apresiasi Presiden. Apa yang diputuskan Presiden, silakan," sambung dia.
(baca: Setya Novanto Sebut Golkar Tak Ambil Pusing soal "Reshuffle")
Isu perombakan kabinet menguat setelah Golkar memutuskan untuk merapat ke pemerintahan dan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).
Novanto mengatakan, Partai Golkar memberikan dukungannya kepada pemerintah tanpa syarat sebagai bentuk kontribusi agar jalannya roda pemerintah menjadi lebih baik.