Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ryamizard: Aneh Bin Ajaib, Puluhan Tahun Kemenhan Tak Punya Intelijen

Kompas.com - 09/06/2016, 21:42 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebutkan, kementeriannya adalah institusi pemerintah yang paling aneh di dunia. Pasalnya, kata dia, hanya Kemenhan RI yang di bawahnya tidak memiliki lembaga intelijen.

"Begini ya, tiap negara itu punya intelijen. Intelijen luar negeri, dalam negeri, intelijen hukum, dan intelijen kementerian pertahanan," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).

"Aneh bin ajaib, selama berapa puluh tahun ini, belasan tahun, Kementerian Pertahanan tidak ada intelijen," lanjut dia.

Ia menegaskan, peran dari intelijen pertahanan sangat penting bagi sebuah negara. Terlebih lagi jika sudah terkait perumusan pembuatan kebijakan dan memberikan laporan terkait keamanan dan pertahanan negara.

"Dari mana dia (Kemenhan) bisa memberikan kebijaksanaan, bagaimana memberikan laporan kepada bapak presiden kalau intelijen enggak ada," kata dia.

(Baca: Badan Intelijen Pertahanan Dikritik, Kemhan Dianggap Lampaui Wewenang)

Ia juga memastikan bahwa nantinya tugas dari intelijen pertahanan tidak tumpang tindih dengan Badan Inteligen Negara (BIN) dan Badan Inteligen Strategis (Bais).

Menurut dia, ruang lingkup tugas intelijen pertahanan lebih luas dan menyeluruh.

"Kami pertahanan lebih strategis, lebih menyeluruh. Kalau TNI nanti mau perang (misalnya) harus menguasai daerahnya. Kami sampai ke daerah luar-luar harus tahu," kata dia.

Nantinya, lanjut dia, intelijen pertahanan mempunyai perwakilan di setiap daerah atau negara, semacam atase.

"Atase pertahanan, jadi ada pertahananlah gitu ya," kata Ryamizard.

(Baca: Ingin Buat Badan Intelijen Pertahanan, Apa Alasan Kemhan?)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI Widodo mengatakan bahwa konsep pembentukan Badan Intelijen Pertahanan merupakan penyempurnaan dari Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) yang sebelumnya sudah ada di Kemenhan.

Penyempurnaan tersebut bertujuan mempertajam analisis strategis dalam perkembangan lingkungan global, nasional, ataupun regional dalam memprediksi dan merumuskan ancaman dengan menyusun strategi pertahanan yang komprehensif.

(Baca: Kemhan: Badan Intelijen Pertahanan Tak Akan Bertabrakan dengan BIN dan BAIS)

Pembentukan badan intelijen pertahanan, kata Widodo, bukan untuk mengambil peran lembaga intelijen lain, tetapi merupakan bagian dari komunitas intelijen di bawah koordinasi Menhan yang berfokus pada masalah pertahanan.

Rencana pembentukan badan ini juga telah disosialisasikan kepada semua unsur intelijen nasional, seperti Baintelkam Polri, Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis TNI, Intelijen Kejaksaan, dan Intelijen Badan Keamanan Laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com