Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Anggaran dengan DPR, Menteri Yuddy Dicecar soal Rasionalisasi PNS

Kompas.com - 08/06/2016, 16:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dicecar sejumlah anggota Komisi II DPR terkait rencana rasionalisasi satu juta Pegawai Negeri Sipil.

Hal itu terjadi dalam rapat Menpan-RB dan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/8/2016).

Agenda rapat pada hari ini sebenarnya pembahasan anggaran untuk Kementerian PAN-RB dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Namun, setelah mempresentasikan anggaran yang dibutuhkan kementeriannya, Yuddy justru dicecar soal rasionalisasi PNS.

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN Amran menilai, seharusnya Menpan-RB tidak mengungkapkan rencana rasionalisasi PNS ini kepada media.

Alasannya, rasionalisasi masih berupa rencana yang digodok di kementerian, belum dibahas dan diputuskan dalam rapat kabinet.

"Suatu yang masih mentah jangan dibawa ke media. Ini membuat kontroversi dan keresahan masyarakat. Banyak orang terganggu puasanya karena yang dipikirin pemecatan, rasionalisasi," kata Amran.

Sementara, Anggota Komisi II DPR dari PPP Amirul Tamim menyarankan Menpan-RB memperbaiki distribusi PNS sebelum melakukan rasionalisasi.

Ia menilai, jumlah PNS saat ini tidak seimbang.

Di kota besar, jumlah PNS cenderung berlebihan, namun di daerah terpencil justru kekurangan PNS.

"Sebaran yang tidak seimbang ini diperbaiki dulu," ujarnya.

Adapun, Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan menyoroti pernyataan Yuddy yang berubah-ubah.

Ia mengaku sudah memegang tiga video pernyataan Yuddy yang tak konsisten.

Menurut dia, dalam beberapa pernyataannya, Yuddy mengunakan istilah PHK, lalu dirumahkan dan terakhir rasionalisasi.

Pernyataan Yuddy juga dinilainya berbeda dengan pernyataan Presiden Jokowi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Ini gimana bisa berbeda-beda begini? Kalau Bapak bekerja atas perintah orang lain bilang saja, Pak," kata Arteria.

Kompas TV "Banyak PNS yang Absen sampai 100 Hari"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com