Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko Polhukam Bantah Ada Desakan Internasional Terkait Penyelesaian Kasus HAM

Kompas.com - 07/06/2016, 16:07 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Lutfi Rauf membantah ada desakan dari dunia Internasional kepada Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM).

Menurut Lutfi, upaya penyelesaian yang dilakukan saat ini merupakan inisiatif murni dari pemerintah dan tanpa tekanan dari pihak manapun, termasuk internasional.

"Penyelesaian HAM adalah tugas pemerintah sendiri. Tidak perlu dipersepsikan bahwa ada tekanan. Menurut saya bukan karena ada tekanan. Kami punya komitmen itu. Konstitusi kita juga sudah jelas bagaimana negara menghormati HAM," ujar Lutfi, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016).

Lutfi mengatakan, sikap dan komitmen pemerintah terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM sudah jelas dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang ada.

"Dari perspektif kewajiban internasional, kami sudah penuhi melalui berbagai mekanisme hukum indonesia. Saya pikir kalau bicara masalah HAM tidak ada keraguan dari pemerintah seperti ditegaskan Menko Polhukam, kami punya komitmen untuk menyelesaikan persoalan HAM," papar Lutfi.

Sebelumnya, pemerintah berupaya menuntaskan kasus 1965 melalui Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, pada April lalu.

Selain peristiwa 1965, terdapat enam kasus HAM lain, yakni Talangsari, penembak misterius, tragedi Semanggi I dan II, tragedi Wasior-Wamena dan penghilangan aktivis secara paksa.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penyelesaian kasus-kasus itu akan dilakukan melalui jalur non yudisial atau rekonsiliasi.

Cara tersebut sudah pasti dilaksanakan mengingat sulit jika ditempuh melalui proses hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com