Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlibat Pelanggaran HAM Berat, Sjafrie Dinilai Tak Pantas Jadi Gubernur DKI

Kompas.com - 25/05/2016, 07:35 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengkritik keputusan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang memilih Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI 2017.

Menurut Koordinator Kontras Haris Azhar, Sjafrie Sjamsoeddin tidak pantas untuk menduduki jabatan publik, terutama Gubernur DKI Jakarta.

Sebab, mantan Wakil Menteri Pertahanan itu diduga bertanggung jawab atas beberapa kasus pelanggaran berat HAM masa lalu.

"Tidak pantas orang seperti Sjafrie menduduki jabatan publik. Dia kan diduga melakukan penyalahgunaan wewenang," ujar Haris saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/5/2016).

Lebih jauh Haris mengatakan, Sjafrie Sjamsoeddin adalah sosok yang kontroversial di era pergantian rezim Orde Baru.

Sjafrie Sjamsoeddin, kata Haris, masih harus menjelaskan di hadapan hukum tentang peristiwa kekerasan politik dan pelanggaran HAM tahun 1998.  

Berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM, Sjafrie Sjamsoeddin merupakan salah satu pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap beberapa kasus pelanggaran HAM berat, seperti peristiwa penculikan aktivis 1997-1998, peristiwa 13-15 Mei 1998 dan peristiwa Trisakti.

Haris menuturkan bahwa Sjafrie Sjamsoeddin pernah menyandang status terperiksa dalam proses hukum dalam kasus pelanggaran HAM penculikan aktivis 1997-1998, kerusuhan 13-14 Mei 1998, dan Tragedi Trisakti 1998.

Sjafrie diduga bertanggung jawab terutama atas jabatannya sebagai Panglima Komando Daerah Militer V Jaya (Pangdam Jaya) sekaligus Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Mantap Jaya III yang memiliki tanggung jawab keamanan di wilayah DKI Jakarta (Ibu Kota) pada saat itu.

"Sjafrie Sjamsoedin merupakan salah seorang yang semestinya diperiksa dalam proses hukum atas kasus-kasus pelanggaran HAM," kata Haris.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono membenarkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah memutuskan memilih Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI 2017.

Gerindra melihat pengalaman Sjafrie di TNI hingga menjadi Wakil Menteri Pertahanan bisa menjadi modal untuk memimpin Ibu Kota. Selain itu, Gerindra juga memilih Sjafrie karena sosoknya yang santun.

(Baca: Gerindra: Prabowo Pilih Sjafrie Sjamsoeddin karena Santun)

Sebaliknya, lanjut Arief, Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama, tidak memiliki sosok kesantunan tersebut.

Informasi bahwa Prabowo telah memilih Sjafrie sebagai cagub DKI pertama kali diungkapkan oleh Sandiaga Uno, politisi Gerindra yang juga berniat maju sebagai cagub DKI.

(Baca: Sandiaga: Prabowo Pilih Sjafrie sebagai Cagub DKI dari Gerindra)

Ia mengatakan, deklarasi Sjafrie sebagai calon gubernur (cagub) DKI dari Gerindra akan dilakukan pada Juli mendatang.

Kompas TV Gerindra dan PKS Bangun Koalisi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com