JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Joko Widodo belum terlibat pembicaraan tentang kader Golkar yang akan menjadi menteri.
"Sampai hari ini belum ada pembicaraan soal hal itu. Ini juga telah disampaikan Presiden di Korea Selatan," ujar Pramono di kantornya, Selasa (17/5/2016) siang.
Pramono menegaskan bahwa urusan memilih menteri, merupakan wewenang Presiden. Tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun.
Lebih jauh, Pramono mengatakan, pemerintah mengapresiasi suksesnya penyelengaraan Munaslub Partai Golkar di Bali.
Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum Golkar dalam Munaslub itu.(Baca: Terpilih Jadi Ketum Baru Partai Golkar, Ini Jejak Rekam Setya Novanto)
Presiden Joko Widodo menghormati putusan terpilihnya Setya Novanto menjadi ketua umum Partai Golkar untuk empat tahun mendatang.
"Kami hormati semua yang merupakan pilihan dari pemilik suara di Partai Golkar, kami hormati," ujar Jokowi di sela-sela lawatannya di Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5/2016).
(Baca: Setya Novanto Jadi Ketum Golkar, Ini Komentar Jokowi)
Ketika disinggung apakah sudah ada diskusi soal mengakomodir kader partai berlambang pohon beringin itu ke susunan kabinet, Jokowi menampiknya.
"Belum sampai ke sana. Belum bicara," ujar dia.