Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua WNI Berhasil Dibebaskan, TNI Masih Bersiaga di Tarakan

Kompas.com - 13/05/2016, 14:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski semua WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf sudah dibebaskan, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang sedang bersiaga di Tarakan, Kalimantan Utara, masih akan terus disiagakan.

Hal itu disampaikan oleh Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi selaku kepala operasi penyelamatan WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Filipina selatan.

"Pasukan masih akan disiagakan di Tarakan. Saya masih menunggu perintah lanjutan dari Panglima TNI terkait pergerakan pasukan," kata Edy beberapa saat setelah mendarat bersama empat WNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (13/5/2016).

(Baca: Menlu: Hasil Pemeriksaan, Kondisi 4 WNI Sehat)

Ketika ditanya apakah penyiagaan PPRC di Tarakan terkait patroli bersama antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia yang menjadi hasil dari pertemuan trilateral di Yogyakarta, Edy mengaku tak memiliki wewenang menjawab pertanyaan itu.

"Saya sendiri tidak tahu apakah penyiagaan PPRC terkait patroli bersama pengamanan perairan ketiga negara apa tidak, coba langsung tanyakan saja ke Panglima TNI karena itu wewenang beliau," ujar Edy.

Sebelumnya sebanyak 3.274 personel PPRC TNI diberangkatkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Awalnya, TNI mengatakan, pemberangkatan tersebut bertujuan untuk menggelar latihan siaga operasi pengamanan obyek vital nasional di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (3/3/2016).

(Baca: Pangkostrad: Tak Ada Pembayaran Uang Tebusan dalam Pembebasan 4 WNI)

Dalam latihan itu, satuan TNI, baik Kostrad, Kopassus, TNI AL, maupun TNI AU, termasuk Gugus Tempur Armada Kawasan Timur (Guspuraltim) terintegrasi dalam satu latihan.

PPRC TNI adalah pasukan pemukul TNI untuk menghadapi kondisi darurat di seluruh wilayah NKRI, yang bergerak atas keputusan pemegang otoritas politik.

Meski pihak TNI sempat membantah keberadaan PPRC di Tarakan untuk bersiap membebaskan sandera, hingga kini PPRC TNI melalui lima armada kapalnya turut serta dalam pembebasan WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Dalam pembebasan empat WNI, Kamis (12/5/2016), PPRC turut berpatroli hingga ke Pulau Data untuk mencari perkembangan terbaru kondisi empat WNI yang disandera.

Mereka pun turut melakukan penjemputan dan pengamanan saat proses serah terima empat WNI yang disandera berlangsung di perairan Filipina selatan menggunakan KRI Surabaya dan KRI Ajak.

Kompas TV 4 WNI Dibawa ke RSPAD Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, Tapi Pengamanannya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, Tapi Pengamanannya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com